JATENGONLINE, JAKARTA – Cacar air tidak hanya menyerang anak-anak, tetapi juga bisa menyerang orang dewasa. Cacar air juga muncul dengan ruam kulit yang kemudian melepuh di banyak bagian tubuh. Kondisi tersebut akan sangat mengganggu aktivitas sehari-hari. Virus ini bahkan bisa menyebar hanya melalui udara. Karena proses penyebarannya yang sangat cepat, berikut pembahasannya bersama Doodle Exclusive Baby Care.
Menurut dr. Nadia Marsha, cacar air itu adalah infeksi pada kulit akibat dari Virus Varicella Zoster. Virus ini masih termasuk dalam family herpes virus yang manivestasinya pada kulit. Dikatakan nadia, berbeda dengan cacar, herpes memiliki 2 jenis yang berbeda yakni herpes Virus Varicella-Zoster itu ada reactivasi dari virus varicella yang bersembunyi didalam saraf.
“Jadi sudah pernah terkena cacar kemudian muncul cacar diarea tertentu. Dimana munculnya cacar ini di areanya mengikuti jarak saraf atau dikenal dengan istilah dermatome istilah medisnya. herpes Virus Varicella-Zoster ini biasa disebut dengan cacar api. Berbeda dengan Virus Herpes Simpleks masih satu family dengan herpes,”terang Dokter Nadia.
Dokter yang berpraktek di Rumah Sakit (RS) Permata Hati Palangkaraya ini mengutarakan jika penyakit cacar air merupakan penyakit menular yang biasa dikenal dengan Varicella, dimana diluar negeri istilahnya dikenal dengan chicken pox. Selain dari sentuhan, bisa juga tertular melalui droplet baik lewat batuk, bersin, air liur bahkan lewat benda-benda yang bertukaran satu sama lain.
“Semua usia bisa terkena cacar, dari bayi sampai lansia bisa terkena cacar tetapi menurut data epidomiologi usia rentan terkena cacar mulai usia anak-anak mulai 6 hingga 10 tahun. Bahkan dewasa pun juga bisa tertular cacar air,”tambahnya.
Disisi lain, wanita yang berprofesi sebagai dokter ini mengungkapkan jenis lentingan cacar air berbeda dengan flu Singapore. Jika cacar air lebih khas dimana dikenal dengan istilah seperti embun dikelopak mawar jadi lenting berair. Biasanya kalau cacar biasanya akan muncul mulai diarea wajah bahkan lebih banyak diarea tubuh. Sedangkan flu Singapore muncul diarea tangan dan kaki, sedangkan cacar air jarang diarea kaki dan tangan.
Apa yang harus dilakukan jika mengalami Virus Varicella atau cacar air? Dokter yang disapa dengan nama Nadia ini menjelaskan pada prinsipnya kalau mengalami sesuatu pada tubuh segera periksakan kedokter untuk memastikan diagnose terkena penyakit yang diderita. Tetapi apabila kondisinya misal malam, atau hari libur dokter tidak praktek yang perlu diperhatikan adalah saat cacar orang akan mengalami demam dan gatal yang menganggu. Gejala cacar itu tidak hanya ruamnya saja tetapi juga fase prodromal yakni sebelum muncul ruam diawali dengan gejala mulai lemas, letih, demam bahkan muncul batuk pilek.
“Dalam kondisi ini yang perlu dilakukan adalah memberikan obat demam yang disesuaikan dengan tubuh yang tidak menimbulkan alergi. Selain itu untuk mengurangi gatal gunakan lotion mengandung kalamin. Hal yang perlu diperhatikan jangan sampai menggaruk lentingan berisi air karena akan membuat bekas akan sulit sembuh. Tangani segera apa yang menjadi tidak nyaman baik demam maupun gatalnya,” kata Nadia lagi.
Lebih lanjut, wanita yang berdomisili di kota Palangkaraya ini mengatakan cara pencegahan supaya infeksi tidak berlanjut adalah dengan pasien dengan penyakit cacar melakukan isolasi karena akan menular. Sehingga hindari sentuhan langsung dengan kulit pasien cacar, peralatan makan ataupun segela sesuatu yang berhubungan dengan sentuhan kulit dan droplet. Juga sebaiknya pisah ruangan ataupun kamar tidur dengan penderita cacar sehingga tidak tertular. Selain itu, hindari bertukar pakaian dengan penderita cacar yang akan bisa menularkan cacar. Kemudian untuk yang sehat jaga imun dan jangan sampai bertukaran benda dengan penderita cacar.
“Selain menjaga imun, untuk menghindari terjangkitnya penyakit varicella atau cacar air adalah dengan melakukan vaksin. Vaksin itu diberikan dua kali mulai diberikan sejak usia diatas 1 tahun. Vaksin itu prinsipnya sebaiknya diberikan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Meskipun sudah vaksin, kemungkinan untuk terkena cacar air masih bisa terjadi. Karena vaksin itu tidak 100% (persen) tetapi berdasarkan penelitian terkena cacar gejalanya lebih ringan dan mencegah terkena cacar yang berat seperti sefalitis. Terkena cacar tetapi presentasinya jauh lebih rendah dan Tingkat keparahannya jauh lebih ringan,” ungkapnya.
Dikatakan dokter bernama lengkap Nadia Marsha menuturkan, ketika ada peradangan dikulit ada mekanisme pasca enflamasi tanpa diapa-apain akan pudar dengan sendirinya. Jika ingin meminimalisir bekas luka pada saat lentingan jangan dipecahkan. Setelah kering berikan lotion untuk menjaga kelembapan dan memberikan nutrisi untuk kulit yang membantu regenasi kulit menjadi lebih baik.
Diakhir perbincangannya, dr. Nadia Marsha berpesan pada prinsipnya bagi yang belum pernah terkena cacar air untuk segera vaksin baik dewasa maupun anak-anak. Kalau ada yang sakit hindari penularannya, untuk yang sehat harus jaga kesehatan. Yang paling penting jangan sampai self diagnose kalau memang curiga harus segera membawa kedokter karena obat-obatan wewenangnya pada dokter yang akan menyesuaikan penyakit yang diderita. (*/ian)