Aptisi Solo: Indonesia Summer Camp 2024, Ajang Pertukaran Budaya dan Tehnologi!

JATENGONLINE, SOLO – Dampak teknologi terhadap budaya sangat beragam. Teknologi telah mengubah cara orang membuat, mengonsumsi, dan berbagi konten budaya, yang menghasilkan bentuk baru ekspresi artistik, komunikasi, dan interaksi. Namun, teknologi juga menimbulkan tantangan terkait erosi praktik budaya tradisional, homogenisasi budaya, dan munculnya kesenjangan digital.

Teknologi, telah memungkinkan terjadinya pertukaran ide, nilai, dan praktik budaya secara cepat dalam skala global. Meningkatnya keterhubungan ini telah memfasilitasi pemahaman dan kolaborasi lintas budaya, yang memungkinkan orang untuk mempelajari dan menghargai budaya yang beragam. Local culture tetap dibutuhkan meskipun techno culture terus berkembang.

Penyelenggaraan Indonesia Summer Camp yang diinisiasi oleh Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (Aptisi) Komisariat Surakarta yang diikuti oleh mahasiswa dari 9 negara diantaranya adalah Indonesia, Thailand, Jepang Vietnam, Myanmar, Yaman, Laos, Madagaskar dan Timor Leste.

Ketua APTISI Solo, Dr Singgih Purnomo menyampaikan, jika kegiatan ini di selenggarakan selama 8 hari di Solo, meliputi pertukaran budaya, teknologi. Melalui kegiatan ini maka saling bersinergi dalam berbagai bidang baik budaya dan teknologi. Diselenggarakan juga berbagai lomba seperti lomba artikel, desain membatik, maupun memasak.

“Tujuannya adalah berbagi antara budaya, teknologi dan kita satukan dalam perpaduan internaisonal pada akhirnya mahasiswa kita bisa meningkatkan kepercayaan diri di dunia internasional,” ujarnya, Sabtu (3/8/2024).

Singgih pun berharap mahasiswa harus selalu membiasakan diri sebagai warga dunia. Maka boleh bertemen dan bekerjasama dengan siapa saja. Sehingga mahasiswa bisa memperluas jaringan. “Kalau lulus kedepan bisa bekerja dengan menerapan pengetahuannya di seluruh dunia,” imbuhnya.

Mbak Rektor UNSA Astrid Widayani

Sementara Astrid Widayani selaku Sekretaris menambahkan, bahwa melalui kegiatan yang saling mengenalkan budaya satu sama lain ini menunjukkan kota Solo siap menjadi kota Internasional bersama saling mendukung untuk kompetisi dan kolaborasi antar perguruan tinggi swasta.

“Solo ini spesial menyelenggarakan kompetisi dan kolaborasi, dan akan menjadi salah satu pertimbangan saya kedepan jika insha allah terpilih mendapatkan amanah dari kampus akan memprioritaskan program khusus kepemudaan,” terang Mbak Rektor Unsam dan kandidat kepala daerah di Solo. (*/ian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *