Inovasi Cemerlang! Mahasiswa KKN TIM II UNDIP dan Kelompok Tani Sarana Makmur Kolaborasi Ciptakan Trichocompos, Limbah Pertanian Jadi Pupuk Sakti Untuk Tanaman Cabai

Foto bersama mahasiswa KKN TIM II UNDIP bersama dengan ibu-ibu KWT Sarana Makmur setelah penjelasan pemanfaatan dan demonstrasi perbanyakan Trichoderma sp.

JATENGONLINE, KLATEN – Dalam upaya meningkatkan pemahaman dan keterampilan petani dalam mengelola lahan pertanian, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) TIM II 2023/2024 melaksanakan kegiatan sosialisasi dan workshop pembuatan pupuk trichocompost.

Kegiatan ini digelar dua kali, yakni pada tanggal 25 Juli 2024 di Kelompok Tani Sarana Makmur dan pada tanggal 30 Juli 2024 di Kelompok Wanita Tani Sarana Makmur. Program ini dilaksanakan sebagai bagian dari program kerja Satria Ardhana Kusuma Adi, mahasiswa KKN UNDIP TIM II 2023/2024, dengan tujuan utama memanfaatkan limbah pertanian dan kotoran sapi untuk meningkatkan kualitas pertanian di wilayah tersebut.

Pemilihan tema pembuatan trichocompost dalam kegiatan ini bukan tanpa alasan. Salah satu permasalahan yang dihadapi oleh petani di Sarana Makmur adalah banyaknya tanaman cabai yang terkena serangan jamur patogen, yang mengakibatkan penurunan hasil panen secara signifikan. Menghadapi tantangan ini, mahasiswa KKN UNDIP memilih metode pembuatan pupuk Trichocompost dengan penambahan Trichoderma sp. Trichoderma sp. merupakan agen hayati yang dikenal efektif dalam mengendalikan jamur patogen pada tanaman, termasuk cabai.

Dengan demikian, penggunaan Trichocompost tidak hanya meningkatkan kualitas tanah dan tanaman, tetapi juga membantu mengurangi risiko serangan jamur patogen.

Foto mahasiswa KKN TIM II UNDIP saat demonstrasi pembuatan pupuk Trichocompost dengan Kelompok Tani Sarana Makmur

Kegiatan ini diikuti oleh 19 peserta dari Kelompok Tani dan Kelompok Wanita Tani Sarana Makmur yang mayoritas menanam cabai dan berbagai jenis buah-buahan di lahannya. Program ini diawali dengan pendekatan secara langsung kepada kelompok tani untuk memahami masalah dan potensi yang ada di lapangan.

Mahasiswa KKN kemudian melakukan pengkajian mendalam mengenai permasalahan yang dihadapi oleh petani, terutama terkait serangan jamur patogen pada tanaman cabai. Setelah identifikasi masalah dan potensi, dilanjutkan dengan sosialisasi dan praktek langsung pembuatan pupuk trichocompost.

Peserta diajarkan cara memanfaatkan limbah pertanian dan kotoran sapi yang tersedia di lingkungan mereka, ditambah dengan Trichoderma sp., untuk membuat pupuk organik yang dapat meningkatkan kesuburan tanah dan kesehatan tanaman. Kegiatan diakhiri dengan foto bersama dan pembagian alat dan bahan untuk perbanyakan Trichoderma sp. dan pembuatan Trichocompost kepada para peserta.

Para peserta sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan, mulai dari teori hingga praktek langsung di lapangan.

“Perbanyakan Trichoderma sp. dan pemanfaatannya hingga menjadi pupupk Trichocompost sangat mudah dan tidak mahal.” ujar salah satu anggota Kelompok Wanita Tani Sarana Makmur.

“Mereka saya ajarkan langkah demi langkah proses pembuatan trichocompost, mulai dari pengumpulan bahan baku, proses perbanyakan, hingga aplikasi Trichoderma sp. di lahan dan sebagai Trichocompost. Saya harap dengan keterampilan baru ini, para petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan pestisida, yang seringkali kurang ramah lingkungan dan mahal.” ujar Satria Ardhana Kusuma Adi, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Tahun 2024.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya menambah ilmu dan keterampilan bagi kelompok tani dan kelompok wanita tani, tetapi juga meningkatkan hasil panen mereka, khususnya tanaman cabai yang merupakan komoditas unggulan di daerah tersebut. Mahasiswa KKN UNDIP TIM II 2023/2024 berharap bahwa dengan penerapan ilmu yang telah diberikan, kelompok tani dan kelompok wanita tani dapat terus memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal, sekaligus mengatasi permasalahan jamur patogen yang selama ini menghambat produktivitas pertanian mereka.

Dengan semangat gotong royong dan inovasi, diharapkan kegiatan ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi kesejahteraan petani di Sarana Makmur.(*/ian) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *