Dokumentasi Kegiatan Pembersihan dan Merapikan Area Kandang
JATENGONLINE, MAGELANG – Dusun Sanggar, Desa Cokro, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, baru-baru ini mengalami perubahan signifikan berkat program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (Undip). Hana Orsa Anggraeni, mahasiswa yang memimpin program ini, sukses menerapkan prinsip 5S di kalangan peternak kambing setempat, yang kini menikmati hasil dari kandang yang lebih bersih dan tertata.
Program yang difokuskan pada edukasi dan penerapan prinsip 5S—Seiri (Ringkas), Seiton (Rapi), Seiso (Resik), Seiketsu (Rawat), dan Shitsuke (Rajin)—bertujuan untuk meningkatkan kebersihan dan kerapian area kandang kambing. Hana, yang terjun langsung ke lapangan, menyadari pentingnya manajemen kandang yang baik untuk kesejahteraan hewan ternak dan kenyamanan para peternak.
“Sebelumnya, kandang kambing kami sering kali berantakan dan kurang bersih, yang membuat kami khawatir akan kesehatan ternak,” ujar Pak Dali, salah satu peternak kambing di Dusun Sanggar.
“Tapi setelah mengikuti arahan dari Mbak Hana, kami mulai memahami bagaimana cara mengelola kandang dengan baik. Sekarang, kandang lebih rapi, dan kambing-kambing kami terlihat lebih sehat.”
Dalam program tersebut, Hana membimbing para peternak untuk memilah barang-barang yang tidak diperlukan (Seiri), menyusun barang-barang penting dengan rapi (Seiton), dan membersihkan area kandang secara rutin (Seiso). Standarisasi (Seiketsu) dan pembiasaan budaya bersih (Shitsuke) juga menjadi bagian integral dari pelatihan yang diberikan.
Dampak positif dari program ini tidak hanya dirasakan oleh para peternak secara langsung, tetapi juga mendapat apresiasi dari Kepala Desa setempat. “Kami sangat berterima kasih atas program ini. Selain membuat lingkungan lebih bersih, sekarang kami juga lebih paham pentingnya menjaga kebersihan setiap hari,” ungkap Pak Ari, Kepala Desa Cokro yang menyaksikan pelaksanaan program tersebut.
Dengan adanya program ini, Dusun Sanggar kini tidak hanya memiliki kandang kambing yang lebih bersih dan teratur, tetapi juga masyarakat yang lebih sadar akan pentingnya menjaga kebersihan dan kerapian dalam kehidupan sehari-hari. Hana Orsa Anggraeni berhasil menunjukkan bagaimana edukasi yang tepat dapat memberikan dampak jangka panjang yang positif bagi komunitas lokal. (*/ian)