JATENGONLINE, SUKOHARJO – Sukoharjo, 15 Agustus 2024 – Lembaga Kajian Lintas Kultural (LKLK) telah menjalin kerjasama dengan lima mitra kolaborator dalam rangka mendukung program “Festival Dolanan Tradisional Dalam Rangka Menebar Salam Perdamaian Bagi Remaja dan Pemuda di Wilayah Rentan Radikalisme.”
Penandatanganan perjanjian kerjasama ini berlangsung pada Kamis, 15 Agustus 2024, di Ballroom Meeting Hotel Sarila, Sukoharjo, dan dihadiri oleh para tokoh dan pemangku kepentingan yang peduli dengan upaya penguatan budaya perdamaian di Indonesia.
Kelima mitra kolaborator yang bergabung dalam kerjasama ini adalah Omah Topeng Langdhawur Surakarta, Ikatan Pemuda Nusantara Korwil Jateng dan DI Yogyakarta, Forum Reintegrasi Eks Napiter Solo Raya, Persatuan Da’i dan Ulama Muda Kabupaten Sukoharjo, dan Jaringan Guru dan Dosen Lepas Kabupaten Sukoharjo.
Mereka memiliki peran masing-masing dalam memastikan kesuksesan dan kelancaran festival yang diharapkan dapat menjadi ajang edukasi dan rekonsiliasi bagi remaja dan pemuda di wilayah yang rentan terhadap radikalisme.
Perjanjian kerjasama ini ditandatangani secara simbolis oleh perwakilan dari masing-masing organisasi di hadapan Dewan Pengawas Lembaga Kajian Lintas Kultural, Tri Rohmadi, yang mewakili Ketua LKLK, Sofwan Faizal Sifyan. Dalam sambutannya, Tri Rohmadi menyatakan apresiasi yang mendalam atas inisiatif ini dan menekankan pentingnya sinergi lintas organisasi dalam menciptakan ruang aman bagi generasi muda.
“Melalui Festival Dolanan Tradisional ini, kami ingin menunjukkan bahwa budaya dan permainan tradisional bukan hanya sarana hiburan, tetapi juga media edukasi yang efektif dalam menanamkan nilai-nilai perdamaian dan toleransi,” ujar Tri Rohmadi.
“Kerjasama ini adalah langkah awal yang signifikan dalam membangun kesadaran kolektif mengenai pentingnya memerangi radikalisme dengan pendekatan budaya dan dialog interaktif. Kami berharap festival ini dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya menjaga dan merawat kebhinekaan.”
Omah Topeng Langdhawur Surakarta akan berperan dalam menyediakan berbagai dolanan tradisional yang akan ditampilkan selama festival. Ikatan Pemuda Nusantara Korwil Jateng dan DI Yogyakarta akan mengkoordinasikan partisipasi pemuda dari berbagai latar belakang untuk turut serta dalam kegiatan ini.
Forum Reintegrasi Eks Napiter Solo Raya akan memberikan perspektif mengenai pengalaman reintegrasi sosial, sementara Persatuan Da’i dan Ulama Muda Kabupaten Sukoharjo akan berkontribusi dalam diskusi dan ceramah seputar nilai-nilai perdamaian dalam Islam.
Jaringan Guru dan Dosen Lepas Kabupaten Sukoharjo akan membantu dalam penyebaran informasi dan edukasi mengenai kegiatan ini di lingkungan pendidikan.
Festival Dolanan Tradisional ini diharapkan dapat menjadi momentum penting bagi remaja dan pemuda untuk memahami dan menghargai keragaman budaya serta memperkuat komitmen mereka dalam menjaga perdamaian dan harmoni di tengah masyarakat. Melalui festival ini, LKLK bersama mitra kolaboratornya berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam upaya menciptakan masyarakat yang inklusif dan toleran. (*/ian)