JATENGONLINE, MAGELANG – Di era globalisasi saat ini, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam dunia usaha. Digital marketing telah menjadi alat yang sangat penting bagi pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis mereka, terutama di kalangan UMKM.
Namun, para pelaku UMKM di Desa Cokro menghadapi tantangan dalam melakukan transisi dari metode pemasaran tradisional ke pemasaran digital. Program Kerja Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) di Desa Cokro pada 5 Agustus 2024 berperan penting dalam membantu usaha kecil beralih ke digital marketing. (5/8/24)
Pemasaran tradisional yang selama ini menjadi andalan bagi para pelaku usaha di Desa Cokro, memiliki keterbatasan dalam menjangkau pasar yang lebih luas. Banyak usaha kecil masih bergantung pada cara-cara konvensional seperti penjualan langsung, promosi melalui spanduk, dan mulut ke mulut.
Meskipun cara-cara ini terbukti efektif di tingkat lokal, mereka tetap mengalami kesulitan dalam meningkatkan penjualan dan mempertahankan pelanggan. Oleh karena itu, penting untuk mendorong mereka agar beradaptasi dengan perkembangan zaman melalui pemasaran digital.
Kehadiran Tim II KKN Undip di Desa Cokro membawa angin segar bagi para pelaku UMKM. Mereka tidak hanya memberikan pengetahuan tentang digital marketing, tetapi juga membantu dalam implementasinya. Program kerja ini merupakan program kerja multidisiplin yang dilaksanakan pada tanggal 5 Agustus 2024 meliputi berbagai pelatihan, seperti pemanfaatan media sosial untuk mempromosikan produk, pengenalan marketplace untuk pemasaran produk, dan juga pengenalan pembayaran menggunakan QRIS. Dengan adanya pelatihan ini, para pelaku usaha kecil diajarkan untuk memahami pentingnya branding dan cara-cara memasarkan produk mereka secara online.
Salah satu langkah awal yang diambil oleh Tim II KKN Undip di Desa Cokro adalah mengenalkan penggunaan platform media sosial seperti Instagram, Facebook, dan TikTok sebagai alat promosi bagi 2 UMKM yaitu Pisang Kembung, dan Ayam Geprek Al-Farhah. Melalui kelas pelatihan, para pelaku usaha diberikan pemahaman mengenai cara membuat konten yang menarik, teknik fotografi produk, serta cara berinteraksi dengan pelanggan di dunia maya.
Selain itu, juga melakukan pengenalan cara pendaftaran mitra usaha pada gojek,grab, dan shopeefood untuk dapat memperluas jangkauan pasar, memungkinkan usaha yang ada dapat menjangkau pelanggan yang lebih luas di luar dari desa Cokro
Peralihan dari pemasaran tradisional ke digital marketing membawa dampak positif yang signifikan bagi usaha kecil di Desa Cokro. Dengan peningkatan aksesibilitas ini, diharapkan pendapatan para pelaku usaha kecil dapat meningkat, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi di desa. Beberapa pelaku usaha mungkin mengalami kesulitan dalam beradaptasi dengan teknologi baru atau masih ragu dengan efektivitas pemasaran digital. Untuk itu, diperlukan dukungan berkelanjutan dan motivasi dari semua pihak, termasuk pemerintah dan komunitas lokal, agar para pelaku usaha merasa lebih percaya diri dalam menjalankan strategi pemasaran digital.
Program multidisiplin Tim II KKN yang berlangsung di Desa Cokro tidak hanya memberikan pelatihan dan pengetahuan, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya pemasaran digital dalam meningkatkan daya saing usaha kecil, menjadi langkah strategis yang seharusnya terus didorong dan ditingkatkan. Dengan demikian, diharapkan pelaku usaha dapat mengembangkan usaha kecil melalui digital marketing, sejalan dengan perkembangan zaman yang terus berubah. (*)
*) Penulis: Ahmad Feisal, Leorsa Vileyta, Syaqila Luthfia Akmalita, Hera Huga Marsha, Hana Orsa Anggraeni, Fadila Fitriana Azati, Timotius Safrizal Ade Nuari, Muhamad Dafa Rachman, Nur Hasanah – Dosen Pembimbing Lapangan : Heri Sugito, S.Si., M.Sc., F.Med, Adi Dinardinata, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Aulia Istiqomah, SST., M.T