JATENGONLINE, KARANGANYAR – Gentungan, 3 Agustus 2024 – Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang manfaat tanaman obat keluarga, tim KKN II Universitas Diponegoro (Undip) melakukan program kerja optimalisasi lahan kosong di Desa Gentungan. Program ini bertujuan untuk mengembangkan tanaman obat keluarga dan mengajarkan masyarakat tentang manfaatnya.
Pada tanggal 3 Agustus 2024, dari jam 13.00 hingga 15.00, seluruh mahasiwa anggota tim KKN II Undip, mengadakan kegiatan pembuatan taman dari bibit-bibit tanaman obat keluarga di Desa Gentungan. Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh masyarakat Desa Gentungan, terutama komunitas masyarakat setempat.
Mahasiswa menjelaskan bahwa kegiatan ini melibatkan 7 fakultas dari Universitas Diponegoro, yaitu Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP), Fakultas Kedokteran dan Kesehatan (FKM), Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Fakultas Hukum (FH), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Psikologi dan Sains Ilmu (FPSI), dan Fakultas Ilmu Biologi (FIB). Mereka bekerja sama untuk mengumpulkan bibit-bibit tanaman obat keluarga dan memberikan nama serta manfaatnya.
Saat kegiatan berlangsung, masyarakat sangat terlibat dan antusias. Mereka dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk mencari dan mengidentifikasi tanaman obat keluarga yang ada di sekitar mereka. Setelah itu, mereka bekerja sama untuk membuat taman yang rapi dan informatif.
“Kegiatan ini sangat menyenangkan dan membantu saya memahami lebih baik tentang manfaat tanaman obat keluarga,” kata Endang Kuswati, salah satu warga Desa Gentungan yang hadir. “Saya tidak tahu bahwa tanaman-tanaman ini bisa begitu bermanfaat bagi kesehatan.”
Program ini juga dihadiri oleh perangkat dan pemimpin masyarakat Desa Gentungan beserta anggota KKN dari beberapa universitas lain seperti UTP (Universitas Tunas Pembangunan) dan juga UNS (Universitas Sebelas Maret) yang mendukung kegiatan ini. Mereka berharap kegiatan ini dapat membantu masyarakat mereka lebih memahami dan mengelola lahan kosong dengan cara yang lebih efektif dan berkelanjutan.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat kami, “Mereka sekarang lebih sadar tentang pentingnya mengelola lahan kosong dengan cara yang berkelanjutan dan menghasilkan tanaman obat keluarga yang bermanfaat.” kata Pak Suwito, Kepala Desa Gentungan. (*/ian)