Gelaran Silatnas Gema Desa di Solo, Tak Berdampak Pada Hunian Hotel, Tetap Sepi

Saat gladi bersih pembukaan Silatnas Gema Desa di Stadion Manahan Solo Rabu (30/1/2025) 

JATENGONLINE, SOLO – Silaturahmi Nasional (Silatnas) memperingati Gerakan Masyarakat Desa (Gema Desa) memperingati HUT ke-17, yang digelar selama dua hari, mulai 31 Januari hingga 1 Februari 2025, di Stadion Manahan Solo.

Yang rencananya dihadiri sedikitnya puluhan ribu anggotanya itu, belum berdampak signifikan terhadap hunian hotel di kota Solo, padahal dari mereka berharap ada bookingan ke hotel di kota Solo.

Namun hingga hari ini Jumat (31/1/2025) belum ada informasi bakal ada bookingan hotel terkait hal tersebut. Pelaku perhotelan berharap sekali ada reservasi terkait hal itu, karena kondisi hotel paska liburan kemarin sangat sepi.

Sebelumnya, Waryoto, Ketua Panitia Nasional HUT Gema Desa, mengungkapkan bahwa acara ini akan melibatkan 18.000 peserta dari 23 provinsi di Indonesia yang sudah memiliki pengurus di tingkat provinsi masing-masing.

Menurut Waryoto, kegiatan ini menjadi momen penting karena selama 17 tahun berdirinya Gema Desa, belum pernah ada acara sebesar ini.

Dengan kegiatan ini, diharapkan seluruh anak bangsa dapat mengedepankan sikap gotong royong, sesuai dengan prinsip utama Gema Desa,” ujar Waryoto, saat ditemui digladi seni pendukung acara di Stadion Manahan Solo, Sabtu (25/1/2025) kemarin.

Acara ini bakal dimulai dengan bazaar UMKM pada 31 Januari 2025 di halaman Stadion Manahan. Bazaar ini akan diikuti oleh pelaku UMKM dari berbagai kabupaten di Jawa Tengah, Yogyakarta, dan Jawa Timur. Selain itu, acara puncak perayaan ulang tahun akan berlangsung pada 1 Februari 2025.

Kegiatan ini direncanakan menghadirkan berbagai seni budaya, seperti tari-tarian, reog, dan pertunjukan seni lain, baik dari skala nasional maupun internasional.

“Ini adalah wujud kebersamaan antara masyarakat dan pemimpin negara. Kami berharap Bapak Presiden, Wakil Presiden, serta para menteri bisa hadir bersama masyarakat,” tambah Waryoto.

Sedangkab Subari, Ketua Umum Gema Desa, menjelaskan bahwa tema besar acara ini adalah membangun sinergi antara pemerintah dan masyarakat desa melalui gotong royong. Ia juga menegaskan bahwa Gema Desa tetap berdiri sebagai organisasi masyarakat (ormas) non-partisan yang bergerak di bidang ekonomi, sosial, dan budaya pedesaan.

“Kami ingin menunjukkan bahwa Gema Desa hadir untuk memberdayakan masyarakat desa secara holistik. Perayaan ini bukan hanya ajang refleksi, tetapi juga momentum untuk menegaskan keberadaan Gema Desa dalam mendukung pembangunan bangsa,” kata Subari.

Dengan harapan besar dari panitia, perayaan HUT ke-17 ini menjadi simbol gotong royong dan kebangkitan masyarakat desa di Indonesia. (*/ian) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *