PHRI Boyolali Bikin Moncer, Harapannya BCL Kembalikan Boyolali Tersenyum

Prasetyo Adi Setiawan Ketua BPC PHRI Boyolali.

JATENGONLINE,BOYOLALI – Warga Boyolali khususnya akan dibuat pangling saat mereka pulang ke kampung halamannya. Mereka akan kembali tersenyum dengan sajian dan perubahan kotanya.

Yak, kolaborasi antar stakeholder dengan pemerintah kabupaten Boyolali, benar-benar menginginkan perubahan. Buktinya program Boyolali City Light (BCL) digarap serius dan fokus.

BPC Ketua PHRI pun demi mengecek progres persiapan, memastikan prosesnya tepat waktu dan berjalan sesuai rencana, termasuk penyalaan lampu-lampunya.

Instalasi Boyolali City Light di Kali Gede, Kridanggo, Boyolali,

“Ini kita baru cek lapangan untuk persiapan Boyolali City Light. Ya sampai hari ini alhamdulillah cuaca mendukung dan dari hari kemarin sudah mulai bekerja di lapangan untuk kejar target di tanggal 27 Maret, kita bisa seremonial,” kata Prasetyo Adi Setiawan Ketua BPC PHRI Boyolali. Minggu (23/3/2025)

Kita berkolaborasi dengan pemerintah Kabupaten Boyolali, lanjut Adi, dan atas petunjuk dari Pak Bupati, alhamdulillah ide dan gagasan bisa terlaksana dengan baik.

“Insya Allah ini menjadi awal dari Boyolali, untuk menggairahkan masyarakat Boyolali, terutama untuk membangkitkan ekonomi lokal.” lanjut Adi.

Bupati Boyolali sangat support dan mendukung penyelenggaraan event ini.

“Luar biasa, Bupati mau mendengarkan kami-kami selaku stakeholder di bidang pariwisata, dengan adanya program Boyolali City Light ini harapannya bisa juga meningkatkan pariwisata di Boyolali.” papar Adi.

Tentunya berharap dengan adanya Boyolali City Light ini menjadi awal dari program dari pemerintah Kabupaten Boyolali untuk meningkatkan gairah masyarakat Boyolali dan juga meningkatkan ekonomi lokal di Boyolali,” jelas Adi sekali lagi.

Inovasi program Boyolali City Light yang diinisiasi PHRI Boyolali ini nantinya akan menyinari kawasan Simpang Lima selama sebulan yakni mulai 27 Maret-27 April 2025.

Boyolali City Light merupakan sebuah program pencahayaan tematik yang mengubah wajah kota Boyolali menjadi lebih semarak dan penuh cahaya.

Disinggung pendanaan pembangunan Boyolali City Light ini, Adi menyampaikan, menggunakan dana mandiri tanpa menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Boyolali. Kebutuhan anggaran sebesar Rp600 juta, berasal dari dana CSR, tidak ada pengambilan dana dari APBD sepeserpun.

“Perusahaan yang memberikan dana CSR, diberikan fasilitas berupa pemasangan logo dilokasi,” terangnya.

PHRI sebagai organisasi yang bergerak di bidang pariwisata telah intens berdiskusi dengan Bupati Boyolali, Agus Irawan, tentang gagasan agenda sensasional ini. (*/ian) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *