BISNIS EKONOMIKRONIKANASIONALPERNIKSOSOK

Faktor Musiman Picu Inflasi Desember

JO, Solo – Harga komoditas strategis di Kota Surakarta pada bulan Desember 2011 cenderung naik yang disebabkan faktor musiman berkurangnya pasokan pada musim penghujan dan meningkatnya permintaan pada masa libur sekolah, menjelang Natal dan tahun baru.

High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Surakarta pada tanggal 21 Desember 2011 di Hotel Best Western Premier Solo menghasilkan kesimpulan bahwa hargaKomoditas yang harganya diperkirakan naik diantaranya adalah cabai merah, telur ayam ras, daging ayam ras, beras, kol putih, tomat sayur, wortel, rokok dan angkutan udara.

“Kenaikan harga cabai diperkirakan karena faktor musim penghujan yang menyebabkan gangguan produksi dan distribusi. Sedangkan kenaikan harga beras terkait dengan faktor musim panen yang sudah selesai,” ujar Doni P Joewono, Sekretaris Tim Pengarah TPID Solo, kemarin.

Ditambahkan Joko Pangarso, Ketua Tim Teknis bahwa beberapa komoditas mengalami penurunan harga, diantaranya adalah cabai rawit, gula pasir, bawang merah, daging ayam kampung, minyak goreng, emas perhiasan, buah-buahan dan sayur-sayuran. Sementara itu, komoditas yang lain harganya relatif stabil.

Menurutnya, Kota Surakarta pada bulan Desember 2011 diperkirakan mengalami inflasi yang lebih tinggi dari bulan November 2011 yang tercatat sebesar 0,48% (month to month). Berdasarkan perkembangan tersebut, inflasi Kota Surakarta secara year on year pada tahun 2011 akan lebih rendah dari sasaran inflasi nasional sebesar 5% ± 1% dengan target optimis di bawah 3%.

Dalam Laporan Kerja Tim Teknis menyampaikan landasan hukum keberadaan TPID, tugas TPID, laporan kegiatan dan pencapaian inflasi Kota Surakarta selama 2011 yang lebih rendah dari Jawa Tengah maupun nasional.

Menanggapi Laporan Kerja Tim Teknis, Sekretaris Tim Pengarah TPID, Doni P. Joewono mewakili Ketua Tim Pengarah TPID, Ir. H. Joko Widodo menyampaikan apresiasi yang tinggi atas kerja keras TPID selama ini. Ditekankan pula bahwa inflasi yang rendah dan terkendali akan menyenangkan semua pihak, karena dengan tarif hotel dan harga kuliner serta batik yang relatif lebih rendah dari daerah lain akan menarik tamu meeting, incentive, convention and exhibition (MICE) lebih banyak lagi. – ian