NASIONAL

Seorang Aktivis Masih Diopname

JO, Sukoharjo– Seorang mahasiswa masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Surakarta (RSIS), sehari pasca bentrok fisik antara Polisi dengan mahasiswa di pertigaan jalan Ahmad Yani, depan pintu gerbang Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

Iwan Setyo Nugroho, mahasiswa jurusan Farmasi angkatan 2008 UMS yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Organisasi IMM, masih terbaring di salah satu ruang bangsal Al Qomar rumah sakit tersebut. Ia menderita luka di pelipis dan sejumlah lebam di kepala akibat kontak fisik dengan aparat Polres Sukoharjo dalam demonstrasi pada hari ke-2 kemarin.

Saat wartawan mengunjungi korban di rumah sakit, Iwan belum bisa ditemui. Hanya rekan korban, Ahmad Rois yang bersedia memberikan keterangan terkait kondisi korban. “Kondisinya sudah mulai membaik,” katanya kepada wartawan, Rabu lalu

Ia menjelaskan, Iwan masuk rumah sakit tersebut Selasa malam kemarin. Setelah mendapatkan perawatan dari tim medis RSIS, kondisi korban saat ini sudah mulai membaik. “Mungkin malam ini sudah bisa pulang,” katanya.

Rois menceritakan, Iwan ditangkap oleh aparat Polres Sukoharjo dan dibawa ke Mapolres. Bersama 5 orang rekan lainnya, Iwan dibawa dengan truk paling depan. Sementara, Rois dan 9 rekan lainnya berada pada truk kedua.

Menurutnya, kekerasan yang dialami bersama rekan lainnya bukan hanya di halaman kantor Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) saja, namun juga dalam perjalanan dari Pabelan menuju Mapolres Sukoharjo.

“Di dalam truk, kami terus dipukul, ditampar, dan ditendang meskipun kami tidak melakukan perlawanan. Polisi juga terus melontarkan kata-kata kasar yang melecehkan kami,” katanya. Pasca kejadian tersebut, ia sepakat bersama dengan aktivis lainnya akan membawa permasalahan tersebut ke ranah hukum.- tml