Jokowi Benarkan Pernyataan Dahlan
Jokowi Akan Jelaskan pada Dahlan Iskan
JO, Solo – Perbedaan statemen yang terjadi tentang mobil esemka, terus melebar dan membesar, dari masing-masing pro kontra, akan memberikan tanggapan terhadap opini dan pernyataan yang disampaikan apabila berseberangan.
Lepas apakah itu perbedaan persepsi maupun tidak, yang jelas diantaranya memiliki dasar dan acuan sendiri-sendiri dengan kemampuan menelaah dan cara pandang dan pola pikir yang bervariatif.
Sehingga diperlukan penentuan jalan keluar yang bijak, sehingga tidak ada yang dirugikan ataupun dimanfaatkan dari polemik yang terjadi hingga kini tersebut. Paska Menteri BUMN Dahlan Iskan menyampaikan pernyataannya tentang mobil karya esemka adalah sarana pendidikan dan pembelajaran, tidak diemosionalkan produk dan industri, sehingga menjadikannya tidak proporsional.
Menurutnya anak-anak SMK sangat terampil, namun mobil nasional jangan terlebih dahulu dijadikan nilai komersil. Nanti kalau sudah sangat terampil baru dipersilakan, kata Dahlan.
Bahkan ditambahkan Dahlan, Indonesia struktur masyarakatnya perlu diubah. Sekarang ini, katanya, prosentase yang bergerak di bidang teknik terlalu rendah. Padahal di negara-negara maju struktur masyarakatnya prosentase yang bergerak di bidang teknik bisa sampai 25 persen. “Kita baru sekitar 12 hingga 15 persen,” ujarnya.
Ditegaskan Dahlan, langkah pemerintah melalui Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk mengembangkan program seperti ini dinilai mampu membuat daya tarik dan ketrampilan bidang teknik yang luar biasa bagi masyarakat.
“Sehingga nanti orientasi masyarakat bisa berubah, dari orientasi yang hanya sosial dan politik ke orietasi teknik. Karena kalau masyarakat hanyatertarik di bidang politik, nanti negara ini tidak maju-maju, ribut saja begitu,” katanya.
Sementara pendapat berbeda muncul dari Wakil Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo, dirinya menilai pernyataan yang disampaikan Dahlan Iskan, yang Menteri BUMN, sebagai bentuk pelecehan terhadap esemka yang cenderung tidak mengahrgai upaya dan usaha yang dilakukan oleh institusi ini, dalam mencipta hasil karya.
“Dahlan Iskan sebagai Menteri BUMN, harusnya lebih memberikan dorongan dan semangat kepada anak-anak SMK. Bukannya melecehkan hasil karya anak-anak bangsa sendiri,” tutur Rudy.
Ditegaskannya, bahwa SMK merupakan bagian dari sebuah pendidikan. Dirinya juga menampik anggapan bahwa selama ini telah mengeksploitasi anak-anak SMK. “Tidak mengeksploitasi anak-anak SMK. Namun, kedepan yang bekerja di mobil Esemka adalah lulusan SMK dari seluruh indonesia,” tegasnya.
Sedangkan Walikota Solo Joko Widodo menilai pernyataan kontroversial dari Menteri BUMN Dahlan Iskan mengenai Esemka hanya didasari kesalah pahaman persepsi. Ia menilai, tak sepenuhnya pernyataan yang dilontarkan oleh Dahlan Iskan itu salah.
“Beliau itu benar, kalau untuk SMK itu sebagai pembelajaran. Yang untuk industri itu Esemka yang diproduksi oleh PT Solo Manufaktur Kreasi (PT SMK),” katanya kepada wartawan, Minggu (15/1/2012).
Ia menerangkan, konsep mobil Esemka dirancang sejak 5 tahun lalu. PT SMK telah merancang konsep dan membedakannya, konsep apa yang digunakan untuk pelatihan pembelajaran siswa SMK dan konsep apa yang dipergunakan untuk produksi massal.
Menurutnya, konsep produksi Esemka nantinya akan melibatkan 3 komponen, yakni PT Solo Manufaktur Kreasi sebagai pemegang kendali, Solo Techno Park (STP) dan beberapa industri kecil yang berbentuk home industri.
Jokowi beranggapan, Dahlan Iskan belum memahami konsep yang telah dibuat oleh PT SMK tersebut. “Mungkin Dahlan tidak tahu kita punya PT SMK, punya STP, dan punya home industri. Saya yang akan menjelaskan langsung kepada beliau,” tambahnya.
Sebelumnya, Dahlan Iskan mengatakan kalau mobil Esemka hanya sebagai sarana pembelajaran saja. Sedangkan pembuatan mobil tersebut tidak bisa diproduksi secara massal, bahkan dijadikan sebagai mobil industri. – ian