Koperasi dan UMKM Sektor Ekonomi Kerakyatan
JO, Semarang – Pencanangan program Bali nDeso mBangun Deso, yang terus diguliekan disamping menuai hasil positif dan signifikan dengan raihan penghargaan yang diperoleh Bibit Waluyo, Gubernur Jawa Tengah.
Salah satunya menempatkan koperasi dan Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) sebagai sektor ekonomi kerakyatan mengalami perkembangan yang menggembirakan.
Tahun 2008 jumlah Koperasi sebanyak 17.617 Koperasi dengan serapan modal usaha sebesar Rp. 8.320.933, mampu menyerap tenaga kerja 51.048 orang sedangkan jumlah UMKM sebanyak 64.294 unit.
Pada September 2011, jumlah Koperasi meningkat menjadi 26.165 koperasi dengan serapan Modal Usaha mencapai Rp. 16.506.329 dan mampu menyerap tenaga kerja 81.487 orang. Sedangkan jumlah UMKM 70.222 unit dan omzet mencapai Rp. 14.746 trilyun dan jumlah tenaga kerja sebanyak 293.877 orang.
Penghargaan nasional bidang Koperasi dan UMKM tahun 2010, yaitu Penghargaan Paramadhana Utama Koperasi dan pada tahun 2011 Penghargaan Gubernur Jateng sebagai Kepala Daerah Terbaik dalam Pengembangan Kewirausahaan dan Penghargaan Satyalancana Pembangunan bidang Koperasi.
Bidang Pendidikan, nilai hasil ujian nasional SD sampai dengan SMA tahun 2010 mencapai 98,97%, pada tahun 2011 meningkat menjadi 99,32%. Jawa Tengah mendapat predikat sebagai Provinsi Putih.
Kontribusi bidang pendidikan dalam penyerapan tenaga kerja, dengan diterapkannya kebijakan pendidikan vokasi memperbanyak jumlah SMK dengan target tahun 2013 jumlah SMK 70% dan SMA 30%, tenaga kerja lulusan SMK yang terserap masuk bursa kerja tahun 2010 sebanyak 87,37% dan tahun 2011 sampai dengan bulan agustus mencapai 60%.
Demikian pula Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) untuk membentuk karakter dan kepribadian anak yang berbudi pekerti luhur, cerdas dan terampil, terus dikembangkan.
Prestasi nasional dan internasional bidang pendidikan, sebanyak 432 medali. Penghargaan nasional diperoleh Jawa Tengah, antara lain: Penghargaan AKSARA kepada Gubernur Jawa Tengah atas Kepedulian dan Kinerja yang tinggi dalam Percepatan Pemberantasan Buta Aksara di Provinsi Jawa Tengah (Literacy Prize) dan Penghargaan Pin Emas “Adi bahasa” dan terakhir Penghargaan Terbaik Penyelenggara Program Pendidikan Pengembangan Anak Usia Dini di serahkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI di TMII Jakarta pada tanggal 12 Desember 2011.
Di bidang kesehatan menunjukkan kecenderungan yang lebih baik. Hal ini dapat dilihat dari Usia Harapan Hidup (UHH) pada tahun 2008 tercatat 71,1 tahun, dan pada tahun 2010 naik menjadi 72 tahun. Untuk angka Kematian Bayi (AKB) mengalami penurunan.
Tahun 2008 jumlah AKB sebesar 9,17 per 1.000 kelahiran hidup turun menjadi 10,30 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2009.
Tahun 2010 naik menjadi 10,62 per 1.000 kelahiran hidup dikarenakan masih banyaknya ibu hamil mengalami kondisi kurang energy kalori protein dan tingginya kasus Berat Badan Lahir Rendah (BBLR).
Pada tahun 2011 ditargetkan sebesar 9,10 per 1.000 kelahiran hidup. Pada Tahun 2010 Angka Kematian Ibu (AKI) tercatat 104,97 per 100.000 kelahiran hidup lebih baik dibanding Tahun 2009 sebesar 114 per 100.000 kelahiran hidup.
Tahun 2011 ditargetkan 100 per 100.000 kelahiran hidup. Presentase gizi buruk pada Tahun 2010 sebesar 0,08 lebih baik dibandingkan Tahun 2009 sebesar 0,16 dan juga lebih baik dari target Nasional sebesar 3%.
Di bidang keluarga berencana, pengendalian pertumbuhan penduduk melalui program KB berhasil baik, dengan pertumbuhan tahun 2010 0,84% dan tahun 2011 pertumbuhan penduduk Jawa Tengah turun menjadi 0,37% (terendah nasional).
Penghargaan nasional bidang KB tahun 2010 memperoleh Penghargaan Manggala Karya Kencana, yaitu penghargaan atas jasa yang sangat menonjol dalam pengelolaan gagasan baru program KB nasional dan pada tahun 2011 Penghargaan provinsi berprestasi wilayah Jawa Bali dalam Bhakti Sosial percepatan pelaksanaan revitalisasi program KB Kes tahun 2010. –bud/tyo/ian