Penduduk Miskin Jateng Turun 15 -16 Persen
JO, Semarang – Penghargaan yang diperoleh pada saat pelaksanaan Gerakan Bali nDeso mBangun Deso, dari beberapa tahapan. Salah satunya pelaksanaan program pendukung pembangunan infrastruktur darat, laut dan udara saat ini sudah, sedang, dan terus dilanjutkan Gubernur Jawa Tengah.
Pembangunan infrastruktur darat, antara lain jalan tol trans Jawa yang dimulai dengan pembangunan jalan tol Semarang – Solo sepanjang ± 76 km, telah dapat diselesaikan dan dioperasikan sejak tanggal 12 November 2011 lalu, dimana untuk Sesi I Semarang – Ungaran sepanjang 10,85 km, dan sejak tanggal 12 November 2011 telah dicanangkan dimulainya pembangunan fisik Sesi II Ungaran – Bawen sepanjang 11,9 km, ditargetkan selesai pada pertengahan tahun 2013. Sedangkan untuk ruas Bawen – Solo secara simultan dilaksanakan pembebasan lahan sepanjang 49,8 km dan akan dilanjutkan pembangunan fisik dengan target keseluruhan untuk Semarang – Solo selesai tahun 2014.
Disamping itu juga telah dan dilanjutkan pembangunan jalur jalan lintas selatan sepanjang 212,25 km mulai dari wonogiri sampai cilacap. Proses pengadaan tanah mencapai 102,48 km (48,11%).
Progres konstruksi fisik yang dicapai sepanjang 27,09 km terdiri dari 6,16 km sebanyak 4 lajur dan 20,93 km sebanyak 2 lajur. Sisa panjang 109,77 km, meliputi ruas di Kabupaten Kebumen sepanjang 21,4 km dan Cilacap sepanjang 88,23 km akan dipercepat pengadaan tanahnya pada tahun 2012 oleh Pemprov Jateng bersama Pemkab terkait.
Penanganan jalan nasional Pantura meliputi Ruas Pejagan – Pemalang – Pekalongan sepanjang 109,3 km, periode pelaksanaan tahun 2011-2014. Progres fisik sudah mencapai 50% berupa peningkatan struktur, jembatan, jalan baru (lingkar Brebes), pemeliharaan berkala; Ruas Kudus – Pati – Rembang sepanjang 26 km progress sudah mencapai 80%.
Selain itu, untuk mengurangi kemacetan di Pasar Ambarawa, juga dibangun jalan lingkar Ambarawa sepanjang 7,3 km. Progres konstruksi mencapai 65%.
Jalan Magelang – Keprekan sepanjang 8,6 km, pekerjaan telah selesai 100% berupa pelebaran jalan dari 2 lajur menjadi 4 lajur dan penggantian jembatan.
Jalan Boyolali- Kartosuro sepanjang 15,4 km, pekerjaan berupa pelebaran dari 2 lajur menjadi 4 lajur dengan progress mencapai 75%.
Jalan Pintas Lingkar Sumpiuh sepanjang 4,9 km. Kebutuhan tanah kurang lebih 13,2 ha dan masih proses pengadaan tanah dengan sharing pemerintah pusat 50%, provinsi 25%, dan kab. Banyumas 25%. Sampai saat ini belum ada proses pengadaan tanah.
Pembangunan Double Track di Jawa Tengah, antara lain: Pembangunan Double Track Semarang – Bojonegoro – Surabaya dengan panjang 185 km, lokasi di kota Semarang, Kab. Grobogan dan Blora, periode pelaksanaan tahun 2013 – 2018, progress saat ini masih dalam proses penyusunan DED dan penyusunan study amdal; Double Track dan Fasilitas Penunjang Prasarana Lintas Pekalongan – Semarang dengan panjang 87,9 km, lokasi di Kota Pekalongan, Kab. Pekalongan, Batang, Kendal dan Kota Semarang. Progres saat ini study amdal dan DED telah selesai tahun 2010, penyusunan DED tahap II dan III, pembangunan badan jalan KA ± 3 km pada tahun 2011.
Perluasan Bandara Ahmad Yani Semarang meliputi pekerjaan gedung terminal, apron dan taxiway, telah dimulai tahun 2011 dan ditargetkan selesai pada tahun 2013.
Adapun rencana Pengembangan Bandara Internasional A. Yani Semarang, Revitalisasi Bandara Dewadaru untuk pengembangan pariwisata dan pertumbuhan sekonomi di Karimunjawa, dengan pekerjaan perpanjangan landasan pacu dari 950 m menjadi 1.200 m, Sampai dengan 2011 telah diselesaikan pengadaan tanah seluas 22.931 m2 dari total kebutuhan 93.500 m2. Pengadaan tanah diharapkan dapat diselesaikan pada tahun 2013 oleh Pemprov Jateng bersama Kab. Jepara.
Pengembangan Bandara Ngloram Cepudengan pekerjaan perpanjangan landasan pacu dari 900 km menjadi 1.500 km. Pengembangan Bandara Ngloram adalah dalam rangka menunjang rencana peningkatan produksi migas pada tahun 2013 yang mencapai 165.000 barrel/hari.
Kinerja pembangunan infrastruktur, pada tanggal 3 Desember 2011, mendapat Penghargaan Kategori Pengelolaan SDA dan Pembinaan Jasa Konstruksi dari Menteri Pekerjaan Umum RI.
Berbagai capaian positif bidang pembangunan, memberikan kontribusi peningkatan kesejahteraan masyarakat Jawa Tengah. Indikatornya, disamping capaian sektor pembangunan di atas, juga dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Tahun 2008 pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah sebesar 3,9%, tahun 2009 meningkat menjadi 4,7%, tahun 2010 bertambah lagi menjadi 5,8% dan tahun 2011 dari target pertumbuhan ekonomi 5,75%-6,25% pada Triwulan III sudah mencapai 6,2%.
Demikian pula angka pengangguran terus menurun. Tahun 2008 jumlah pengangguran sebanyak 1,227.308 orang (7,35%), tahun 2009 menurun menjadi 1.252.267 orang (7,33%), tahun 2010 turun lagi menjadi 1.046.883 orang (6,21%), dan tahun 2011 dari target penurunan 5,50%, pada Agustus 2011 penurunan jumlah pengangguran sudah mencapai 1.000.000 orang (5,93%).
Jumlah penduduk miskin juga turun. Tahun 2008 jumlah penduduk miskin sebanyak 6,190 juta orang (19,23%), tahun 2009 menurun menjadi 5,726 juta orang (17,72%), tahun 2010 turun lagi menjadi 5,369 juta orang (16,56%), dan tahun 2011 dari target penurunan 15-16%, pada Maret 2011 penurunan jumlah penduduk miskin sudah mencapai 5,107 juta orang (15,76%).
Selama 3 (tiga) tahun implementasi Tahap I Tahun 2008-2009 dan Tahap II Tahun 2010-2011 Gerakan Bali nDeso mBangun Deso, sebanyak 60 penghargaan nasional dan 1 (satu) penghargaan internasional diraih Jawa Tengah, yaitu International Criminal Investigative training Assistance Program (ICITAP) atas Penggunaan Standar Sistem Manajemen Keadaan Darurat saat penanggulangan bencana letusan Gunung Merapi. – bud/tyo/ian