Foksri Tolak Kenaikan Retribusi

JO, Solo – Forum Komunikasi Pedagang Sriwedari (Foksri) menolak keras atas kebijakan Pemerintah Kota (pemkot) Solo yang menetapkan dan memberlakukan kenaikan restribusi pada sejumlah pedagang di kawasan Sriwedari, mereka menilainya diskriminasi, karena tak semua pasar tradisional dikenai aturan baru tersebut.
Ketua Bidang Eksternal Foksri, BRM. Kusuma Putra juga menyayangkan pengucuran dana APBD sebesar 2,4 Milyar untuk pedagang di pasar kuliner galabo, disamping baru juga belum memberikan kontribusi bagi pendapatan daerah, dibanding Sriwedari.
“Ada baiknya pemkot memikirkan juga pembangunan di pasar Sriwedari, karena hampir 6 tahun terakhir tak pernah tersentuh,” ujar Kusuma, saat ketemu SSCom, kemarin.
Pihaknya berharap pemerintah untuk membatalkan kenaikan retribusi yang telah di SK kan tersebut, demi memperhatikan aspirasi para anggota Foksri, yang saat ini mengalami kelesuan ekonomi. Dimana harus menanggung kenaikan retribusi yang hingga 300 persen tersebut.
“Jadi kenaikan yang hingga 300 persen akan kami tolak,”tegasnya. Dijelaskannya, taruhkata ditempat saya yang biasa 67 ribu per bulan, menjadi 167 ribu, contoh lain THR dari 12 juta naik menjadi 40 juta per bulannya.
Menurutnya apabila perda baru tersebut di terapkan, maka selayaknya di pasar tradisional lain di Solo sedemikian juga, karena statusnya sama dengan Sriwedari. – yan