Redam Konflik, Dengan Kearifan Budaya

JO, Solo — Berpijak pada kekhawatiran akan punahnya budaya lokal, agenda dialog publik yang mengangkat pencegahan konflik antar kepentingan di Kota Solo diselenggarakan di Auditorium Gedung Soloraya Bakorwil II Solo, Jum’at (25/1/2013).
Diskusi yang mengusung tajuk “Kearifan Budaya Lokal Dalam Mencegah dan Meredam Konflik Antar Kepentingan” diikuti ratusan peserta, mulai dari organisasi sosial, masyarakat, tokoh agama, serta masyarakat umum.
Ketua Panitia Diskusi, Sofyan Faisal Sifyan, menjelaskan bahwa tema tersebut diambil berharap konflik-konflik atau permasalahan yang terjadi di Kota Solo dan sekitarnya dapat diselesaikan dengan cara-cara yang lebih santun, ramah serta menghindari hal yang bersifat anarkis.
“Ada banyak kepentingan memang, di Kota Solo ini, mulai dari politik, ekonomi, budaya bahkan keagamaan. Kembali pada diri kita, bagaimana solusi penyelesaiannya,” ujarnya saat bertemu wartawan.
Ditambahkan Faisal, masyarakat harus lebih mengutamakan penyelesaian konflik dengan kearifan budaya lokal ketimuran, yang santun tanpa menggunakan kekerasan. ”Bukan hanya dari kelompok masyarakat, segenap lapisan masyarakat, namun baik pemerintah dan pihak keamanan penyelesaian masalah lebih mengedepankan persuasif,” pungkas Faisal. – ian