BISNIS EKONOMIPOLITIK

Kans Bibit di Pilgub 2013 Besar, Meski Tak Lewat PDIP

Bibit-WaluyoJO  – Beberapa analis menilai peluang Bibit Waluyo  dalam Pilkada Jawa Tengah 2013 cukup kuat. Walaupun ia tidak lagi digandeng oleh partai paling kuat di Jateng (PDIP) akan tetapi lima partai  kuat lain kabarnya sudah meminang untuk maju di 2013. Kelima partai tersebut adalah Partai Demokrat, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, dan Partai Golkar.

Pernyataan Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo tentang keengganannya menjalin komunikasi dengan DPC dan PAC Partai Demokrat menuai kritikan.

Kalangan anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Jateng meminta Bibit tidak merasa super power, seakan hanya partai yang membutuhkan dia.

Pernyataan ini berkesan bahwa Bibit sudah super power dan tidak membutuhkan mereka. Pengurus di tingkat bawah harus diuwongke karena merekalah yang nantinya akan bekerja,” tegas anggota Fraksi Partai Demokrat Prajoko Haryanto di Gedung Berlian DPRD Jateng, Rabu lalu.

Menurut Prajoko, jika Bibit merasa pasti akan maju lewat Demokrat, justru harus menjalin komunikasi yang baik dan intens dengan jajaran pengurus partai, terutama di tingkat DPC dan PAC. Sebab merekalah yang memiliki massa di tingkat bawah dan bekerja secara nyata pada kampanye Pilgub Jateng 2013.

Apalagi, sejauh pengetahuan Prajoko, sampai sekarang Partai Demokrat belum menurunkan rekomendasi hitam di atas putih tentang pasangan calon yang akan diusung. Dia yakin DPP Partai Demokrat tidak akan menentukan calon tanpa memperhatikan aspirasi pengurus yang ada di bawah. Menurut Prajoko, pendekatan yang dilakukan Bibit langsung ke DPP tidak serta merta membuat DPP mengusung namanya.

 

Sebelumnya, Bibit Waluyo mengatakan, tidak perlu melakukan koordinasi dan komunikasi dengan jajaran DPD dan DPC-DPC Partai Demokrat Jateng. Menurutnya, untuk urusan koordinasi dengan DPD dan DPC-DPC itu adalah urusan internal Partai Demokrat. ”Untuk soal itu (koordinasi dan komunikasi-Red) adalah urusan sana. Itu urusan internal (Partai Demokrat),” katanya.

Pernyataan tersebut juga mendapat kecaman Banteng Muda Indonesia (BMI).  ”Dulu maju jadi calon gubernur melalui PDIP, sekarang mau maju lagi menggunakan parpol lain kalau tidak bajing loncat terus apa namanya?” kata Wakil Sekretaris BMI Kota Semarang, Heru Aryanto.

Pengamat Politik Teguh Yuwono justru meragukan kepastian Bibit mendapat rekomendasi itu.  Jika pun benar diusung Demokrat, dengan gaya komunikasi semacam itu, maka Teguh menyangsikan Bibit akan mendapat dukungan penuh dari kader partai. ”Tidak selamanya perintah petinggi partai akan diikuti jajaran kader hingga tingkat bawah,” tegasnya. –tyo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *