Festival Jenang Solo, Wujud Syukur dan Persatuan
JO, Solo — Ribuan warga Solo ‘tumlek blek’ di sepanjang koridor Pasar Ngarsopuro tempat penyelenggaraan ‘Festival Jenang Solo (FJS) 2013. Acara tersebut digelar bertepatan dengan puncak peringatan ‘Hari Jadi Kota Solo ke 268′ total 15.000 ‘pincuk‘ atau ‘takir’ berbagai masakan olahan khas jenang, serta variasinya dibagikan kepada para pengunjung. Minggu (17/2/2013)
Varian jenang meliputi Jenang Grendul, Mutiara, Sumsum, Procotan hingga jenang dengan kreasi masa kini seperti jenang Saguntela, Gertik dan lainnya yang ditampilkan oleh 51 kelurahan di Kota Solo.
Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengatakan, festival jenang yang diadakan kali kedua tersebut merupakan wujud pelestarian dari makanan tradisi khas Solo. Disamping itu, melalui acara tersebut diharapkan dapat menjadi perekat persatuan antar warga di Kota Solo.
“Acara ini sebagai wujud dari bersatunya warga masyarakat Solo, berkenaan di hari ulang tahun Kota Solo ke-268 tahun,” ujarnya usai pemukulan kenthongan pembukaan FJS 2013.
Sedangkan Ketua Panitia FJS 2013 Slamet Raharjo, berharap acara tersebut dapat menjadi inspirasi dan media silaturahmi berbagai suku, ras dan agama dalam membangun persatuan di Kota Solo, selain sebagai wujud syukur kepada Tuhan.
“Masyarakat Jawa kental dengan budaya jenang ini. Dalam hubungan filosofisnya, even yang digelar ini merupakan wujud syukur kepada Tuhan memperingati hari jadi kota ini. Selain itu dapat menjadi inspirasi dan ajang silaturahmi masyarakat Kota Solo,” ungkapnya. – tyo