Januari 2013, KCP Mencapai 486
JO, Solo – “Perkembangan DPK dan kredit yang cukup baik di Solo Raya menunjukkan bahwa Bank Umum di wilayah eks Karesidenan Surakarta sudah menjalankan fungsi intermediasi yakni menarik dana dari dan menyalurkan kembali ke masyarakat dengan baik, sehingga mendukung pertumbuhan ekonomi,” ujar Rudy Agus Purnomo Raharjo, Deputi Direktur Kantor Bank Indonesia (KBI) Solo, dikantornya Kamis (7/3/2013).
Hal tersebut ditunjukkan dengan indikator tingkat intermediasi yaitu Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Januari 2013 sebesar 108,90%. Angka LDR di atas 100% mengindikasikan bahwa Bank Umum telah menggunakan secara optimal dana yang berhasil dihimpun untuk disalurkan sebagai kredit kepada masyarakat. Sementara itu, kualitas kredit tetap terjaga baik yang tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) Gross yang cukup rendah sebesar 2,22%, lebih baik dari target indikatif Bank Indonesia sebesar 5%.
Penurunan BI Rate dari sebelumnya sebesar 6,00% pada Januari 2012 menjadi 5,75% mulai Februari 2012 hingga Februari 2013 diharapkan direspon oleh Bank Umum dengan menurunkan suku bunganya, baik simpanan maupun kredit. Suku bunga tertimbang DPK Bank Umum pada Januari 2013 sebesar 3,18%, lebih rendah dari Januari 2012 sebesar 3,54%.
Dirinci menurut komponennya, bunga deposito pada Januari 2013 sebesar 5,51%, bunga giro sebesar 2,53% dan bunga tabungan sebesar 2,04%. Penurunan bunga tertimbang kredit dari 13,37% (Januari 2012) menjadi 12,58% (Januari 2013) diharapkan dapat mendukung kepada penciptaan iklim yang kondusif untuk menggerakkan sektor riil dan UMKM.
Dirinci menurut jenisnya, bunga kredit konsumsi tercatat sebesar 13,67%, bunga kredit investasi sebesar 12,46% dan bunga kredit modal kerja sebesar 12,09%.
Kondisi ekonomi yang menarik dan dunia usaha yang bagus mendorong investor masuk, salah satunya perluasan jaringan Kantor Cabang (KC) Bank Umum dan Kantor Cabang Pembantu (KCP).
“Jumlah KC pada Januari 2012 sebanyak 64 dan KCP 422 tumbuh menjadi 66 KC dan 486 KCP pada Januari 2013. Diharapkan akhir tahun 2013 kondisi kelembagaan jaringan kantor semakin banyak seiring dengan semakin kondusifnya iklim dunia usaha di wilayah eks Karesidenan Surakarta,” pungkas Rudy. – tyo