Sejumlah UMKM Belum Bankable
JO, Solo – Saat ini kalangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sudah feasible namun belum bankable meskipun mudah mengakses pembiayaan bank melalui fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diprogramkan pemerintah.
“Outstanding KUR pada Januari 2013 mencapai Rp1,09 triliun atau tumbuh 36,61% (yoy) yang diberikan kepada 101.843 rekening debitur,” ujar Rudy Agus Purnomo Raharjo, Deputi Direktur Kantor Bank Indonesia (KBI) Solo. Kamis (7/3/2012)
Dari jenis penggunaan kredit Bank Umum, kredit investasi mengalami pertumbuhan paling tinggi sebesar 58,89% (yoy) menjadi Rp4,97 triliun, disusul kredit modal kerja yang tumbuh 27,46% (yoy) menjadi sebesar Rp20,82 triliun dan kredit konsumsi yang tumbuh 24,05% (yoy) menjadi sebesar Rp10,12 triliun.
Pertumbuhan kredit UMKM 23,00% (yoy) dari Rp10,34 triliun menjadi Rp12,72 triliun tersebar di seluruh daerah di 7 kabupaten/kota eks Karesidenan Surakarta. Pertumbuhan tertinggi di Kabupaten Wonogiri 86,16% (yoy) kemudian disusul Kabupaten Karanganyar. Namun, dari sisi jumlah penyaluran kredit masih tetap didominasi Kota Surakarta dengan pangsa sebesar 24,69%. Sementara kabupaten lainnya rata-rata di bawah 12%.
Dilihat dari sektor ekonomi produktif, kredit Bank Umum sebagian besar disalurkan ke sektor industri pengolahan sebesar Rp10,06 triliun, disusul sektor perdagangan besar dan eceran senilai Rp9,68 triliun, sektor real estate & persewaan senilai Rp1,73 triliun dan sektor pertanian sebesar Rp1,07 triliun. – ian