Kepolisian Banyumas Bekuk Sindikat Pencuri Kabel Feeder Telkomsel
JO, Banyumas – Tindak pencurian kabel telekomunikasi masih marak terjadi di wilayah Jawa Tengah dan DIY. Aset telekomunikasi milik PT. Telkomsel yang berada pada Base Transceiver Station (BTS) juga menjadi sasarannya. Alhasil kabel feeder BTS sepanjang 300 meter-pun lenyap dipotong di Jl. Raya Karangpucung, kecamatan Wangon, Banyumas.
Kejadian ini berlangsung sekitar pukul 01:30 dini hari (4/4/2013) bertempat di kecamatan Karangpucung. Pencurian ini diketahui langsung dari pantauan sinyal 24 jam, monitoring alarm kantor graPARI Telkomsel Purwokerto. Dari hasil monitoring alarm tersebut dapat diketahui BTS mana saja yang mengalami gangguan, sehingga tim Network Management Telkomsel saat itu juga cek ke TKP (tempat kejadian perkara) bersama-sama dengan Polsek Lumbir dan warga.
Kapolres Banyumas, AKBP Dwiyono S, Ik, M. Si yang dihubungi melalui telepon menegaskan “Kami menghimbau agar masyarakat tidak melakukan pengambilan asset Telkomsel yang merupakan sarana vital bagi telekomunikasi. Yang dapat menyebabkan hambatan baik dari sarana komunikasi maupun perekonomian. Aparat kepolisian Banyumas selalu sigap atas kejadidan pencurian yang dapat meresahkan masyarakat, terutama para pengguna Telkomsel.”
Terkait dengan hal tersebut, diharapakan aparat kepolisian untuk selalu bersinergi dengan Telkomsel dalam upaya penciptaan suasana kamtibmas yang kondusif di Banyumas. Untuk itu informasi dari Telkomsel diharapkan selalu ada terus-menerus untuk menjaga kamtibmas. Telkomsel agar seoptimal mungkin untuk melindungi kemananan BTS-nya. Adanya niat kejahatan karena ada kesempatan, tegasnya.
“Aksi pencurian asset milik Telkomsel ini sangat merugikan dan menghambat kami untuk melayani komunikasi kepada masyarakat Karangpucung. Bukan hanya menghambat kelancaran komunikasi suara, sms dan internet namun juga berdampak terganggunya perekonomian dan bisnis di Karangpucung,” kata Head of Network Service Purwokerto Department, Tony Tandililing.
Pertumbuhan ekonomi di suatu daerah akan maju apabila ada 3 faktor pendukung antara lain: infrastruktur, transportasi dan telekomunikasi. BTS Telkomsel adalah salah satu dari sarana Telekomunikasi untuk membantu pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Dengan hadirnya BTS di suatu daerah akan memberikan banyak manfaat bagi masyarakat baik dari sisi ekonomi, sosial, budaya, keamanan, maupun pelayanan publik. Selain itu majunya telekomunikasi akan mempengaruhi majunya pembangunan infrastruktur dan kecepatan transportasi.
Head of ICT Network Management Jawa Tengah and DIY Division, Ustriklanov Z.Titus menyatakan, untuk wilayah Jateng DIY, Telkomsel didukung infrastruktur dengan terpasang lebih dari 4.000 BTS dan 30% di antaranya adalah yang memancarkan sinyal 3G. Upaya lain juga kami lakukan di wilayah Jateng DIY dengan mempercepat luas cangkupan layanan internet nirkabel pita lebar berbasis teknologi high speed downlink packet access (HSDPA).
“Secara berkesinambungan Telkomsel tetap melakukan peningkatan kualitas layanan dengan melakukan penambahan kapasitas, pembangunan BTS baru hingga modernisasi jaringan dalam bentuk implementasi perangkat, pelayanan dan fitur terbaru”. ujarnya.
Dengan tetap menjaga kualitas jaringan Telkomsel di wilayah Karangpucung, atas kesigapan tim Network Management Telkomsel masyarakat tetap bisa berkomunikasi dengan lancar walau akses internet 3G mengalami hambatan akibat hilangnya kabel feeder tersebut. Atas bantuan warga dan Polsek Lumbir yang sigap melakukan pengejaran, 4 (empat) tersangka berhasil dibekuk pada hari itu juga. Ke-empat tersangka disinyalir adalah komplotan pencuri dari Subang, Jawa Barat.
Aipda Warsito, Kasi Humas Polsek Lumbir menghimbau, “Aset milik negara ini, Telkomsel, agar bisa terjaga dengan baik. Kami juga membuat himbauan Bhabinkamtibmas kepada seluruh warga apabila ada sewaktu-waktu melihat, menjumpai dan mendengar adanya gangguan kamtibmas agar menghubungi Polsek Lumbir. Informasi tertulis ini sudah dipasang di beberapa tempat strategis di Lumbir”. – ian