Calon Kepala Daerah Jangan Obral Janji
JO, Semarang – Gubernur Jawa Tengah Bibit Waluyo mengingatkan kepada para calon kepala daerah untuk tidak obral janji mengenai jaminan kesehatan bagi seluruh warganya. Ia berpendapat, pemenuhan jaminan kesehatan untuk masyarakat membutuhkan biaya sangat besar. Tak hanya kandidat bupati/wali kota, tapi Bibit juga berharap calon gubernur tidak mengobral janji soal jaminan kesehatan itu.
“Saat ini ada lho daerah yang duitnya habis untuk biaya kesehatan warganya karena pada saat kampanye menjanjikan jaminan kesehatan,” kata Bibit Waluyo, Kamis, (4/4/2013) lalu. Bibit tak mau menyebutkan daerah mana yang kewalahan menangani biaya pengobatan warga miskin itu. Ia hanya menyebutkan, obral janji itu sebaiknya tidak dilakukan calon kepala daerah kabupaten/kota maupun tingkat provinsi.
Pernyataan Bibit tersebut disampaikan dalam acara Musyawarah Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Jawa Tengah yang diikuti kepala daerah se-Jawa Tengah, kepala dinas, organisasi kemasyarakatan, hingga perwakilan dari masyarakat.
Pernyataan Bibit tersebut menjawab pertanyaan Ketua Lembaga Pembinaan dan Perlindungan Konsumen, Ngargono, tentang banyaknya orang sakit di Rumah Sakit Dr Kariadi yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan. “Saking banyak pasien, kadang tidak dilayani rumah sakit,” kata Ngargono. Akibatnya, orang yang sakit menjadi telantar dan tidak mendapatkan penanganan secara memadai.
Menurut Bibit, pelaksanaan jaminan kesehatan untuk warga miskin itu tidak mudah. Sebab, harus menyiapkan berbagai struktur, mulai dari dana, tenaga rumah sakit, hingga tempat perawatannya. Ia mencontohkan sebuah daerah yang kewalahan melayani jaminan kesehatan warga miskin.
“APBD-nya sampai minus, obatnya kurang, pasiennya juga membeludak,” kata Bibit, yang mencalonkan diri lagi menjadi Gubernur Jawa Tengah 26 Mei 2013. – tyo