Ontran2 Kraton Tak Pengaruhi MICE di Solo
JO, Solo– Sejumlah pelaku pariwisata menilai Keraton Kasunanan Surakarta
mulai tak layak menjadi ‘jujugan’ wisatawan dan destinasi di Solo. Keributan yang diwarnai adu fisik yang kerap menyelimuti kehidupan di keraton bakal memperbesar risiko keamanan bagi wisatawan. Padahal, faktor keamanan menjadi pertimbangan utama kalangan wisatawan saat pelesir.
Ketua Badan Promosi Pariwisata Solo (BPPIS) Hidayatullah Albanjari mengatakan saat ini pelaku pariwisata Solo juga berupaya mengangkat potensi wisata lain, selain keraton. Hal itu lantaran melihat kondisi kualitas produk, keraton sebagai destinasi pariwisata justru tak malah membaik. Apalagi, pecahnya bentrokan fisik yang terjadi kemarin terbukti telah berdampak pada terganggunya aktivitas wisata di keraton.
“Kalau konflik hanya di dalam dan selama tempat wisata tetap dibuka memang tak berpengaruh terhadap pariwisata. Tapi, saat terjadi bentrok, lalu museum dan kawasan wisata keraton ditutup, jelas itu mengganggu kegiatan wisata,” ujar Hidayat.
Ia juga sempat mendapat info, selama penutupan museum lantaran pecah bentrok beberapa hari lalu, ada sejumlah wisatawan dari luar Jawa yang kecelek dan terpaksa balik kanan meninggalkan keraton. Hal seperti inilah yang dapat membahayakan citra pariwisata.
“Kalau bicara efeknya terhadap branding, memang masih cukup dini menyimpulkan. Namun, kalau sampai ada penutupan tempat wisata, itu berbahaya. Aktivitas wisata itu kan gethok tular. Wisatawan akan cerita pengalamannya.” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Solo Widdi Srihanto mengemukakan pemerintah kota (pemkot) Solo tetap memberikan atensi untuk keraton sebagai destinasi wisata. Termasuk terus proaktif memperjuangkan dana hibah untuk keberlangsungan seni dan budaya di keraton.
“Bagaimanapun kami punya mimpi keraton bisa menjadi tempat tujuan wisata yang nyaman,” ucap Widdi. Kalaupun masih terjadi kemelut konflik yang berpengaruh terhadap risiko keamanan pariwisata, ia mengatakan, Solo tetap memiliki destinasi lain yang patut diangkat dan dikunjungi. Misalnya Istana Pura Mangkunegaran.
“Solo sekarang juga sedang tumbuh menjadi kota meeting, incentive, convention, and exhibition (MICE). Itu yang terus dipromosikan,” pungkasnya. – tyo