Atilah Soeryadjaya Pimpin Delegasi Indonesia ke FACP 2013
JO – Kontribusi pada kesenian dan kebudayaan, ditunjukkan oleh Atilah Soeryadjaya bukan hanya dengan melahirkan karya seperti Matah Ati dan Ariah, tapi juga melalui forum internasional seperti Federation of Asian Cultural Promotion (FACP). Atilah adalah Governor di FACP mewakili Indonesia yang terlibat aktif dalam usaha mengembangkan performa berbagai jenis kebudayaan Asia keseluruh dunia.
Pada tanggal 15 – 18 November 2013, konferensi ke-31 dari FACP sedang berlangsung di Chiang Mai, Thailand. Ini adalah konferensi tahunan dari berbagai perwakilan negara di Asia, termasuk perwakilan pengamat dan pemerhati budaya Asia dari Australia, Inggris, dan Amerika Serikat. Tahun lalu, kota Solo mendapat kehormatan untuk menjadi tuan rumah konferensi FACP yang menampilkan pertunjukan Matah Ati di Pura Mangkunegaran adalah sebagai puncak rangkaian acara konferensi.
Tema dari Konferensi FACP ke -31 tahun ini adalah “Performing Arts, Media, and Tourism”.Perwakilan Indonesia akan menampilkan dua buah tarian. Sebagai pimpinan delegasi, Atilah masih dengan misi membawa estetika pertunjukan tradisi dalam format yang lebih modern. “Cita-cita saya adalah untuk memperkaya khasanah pertunjukan tari Indonesia dan menunjukannya pada masyarakat dunia. Cita-cita ini bisa diwujudkan salah satunya dengan cara terlibat aktif dengan organisasi seperti FACP ini”, demikian disampaikan Atilah Soeryadjaya ditengah jadwal konferensi.
Untuk konferensi tahun ini, Indonesia menampilkan dua kreasi Tari, yaituTopeng Kelana Sekartaji dan Alam dan Cinta. Tari Topeng Kelana Sekartaji adalah garapan baru dari format klasik Panji Sekartaji. Pada umumnya Kisah Panji digarap dari tokoh Panji dan Sekartaji. Dalam format baru ini, Atilah mengangkat tokoh Kelana dan Sekartaji sebagai tokoh sentral. Fajar Satriadi dan Wirastuti Susilaningtyas (Tutut) berperan sebagai Kelana dan Sekartaji. Luluk Ari Prasetyoakan tampil untuk Tari Alamdan Cinta. -tyo
