Liong Barongsai Dominasi Tarik Kunjungan
Alunan Musik Tradisional China Lengkapi SIF 2014 Benteng Vastenberg

JO, Solo – Perayaan Tahun Baru China atau hari raya Imlek. Di kota Solo, Panitia Bersama Imlek 2565 tahun 2014, menggelar sejumlah kegiatan mulai dari kepedulian sosial, kegiatan ekonomi bisnis melalui penyelenggaraan Solo Imlek Festival (SIF), acara ini diadakan selama periode 23 Januari hingga 29 Januari 2014 dan menghadirkan rangkaian acara yang dilengkapi dengan program belanja khas perayaan Imlek.
Selain perayaan menjelang Tahun Baru China yang jatuh pada tanggal 31 Januari, perayaan akan berlanjut hingga hari Cap Go Meh atau hari ke-15 disetiap Tahun Baru China di pendhapi Gede Balaikota Solo 14 Februari 2014.
Beragam pertunjukan khas etnis Tionghoa dan seni masyarakat Jawa meramaikan dan menghibur pengunjung SIF 2014, yang kali pertama diselenggarakan.
Pertunjukan tradisi khas etnis Tioghoa mulai wushu, fengshui, fortune teller, taichi, lampion dan barongsai dan liong meramaikan even tersebut.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, gelaran SIF dan pertunjukan liong barongsai diadakan malam hari disaat puncak acara Rabu (29/1/2014) memberikan nuansa berbeda dalam perayaan Imlek tahun ini.
Pengunjung even yang diselenggarakan di depan Benteng Vastenberg juga dapat menikmati alunan musik tradisional China, hingga gelaran wayang potehi setiap malam di panggung seni.
Susanto, Koordinator Pelaksana SIF 2014 menjelaskan, “Benteng Vastenberg berada di suatu kawasan dimana etnis Tionghoa banyak berdomisili, sehingga tema perayaan hari raya Imlek dirasakan sangat perlu untuk masuk dalam kalender program event tahunan.
“Benteng Vestenberg termasuk kawasan pecinan kala dulu, yang di huni mayoritas warga keturunan Tionghoa, jadi rasanya sangat sesuai jika kami menggelar acara khas etnis Tioghoa kolaborasi dengan seni dan budaya Jawa, apalagi dilakukan dalam momen perayaan hari raya Imlek,” terang Susanto.
Pertunjukan barongsai dan liong selalu menjadi pertunjukan yang dinanti dan bisa menarik antusias pengunjung, seperti halnya yang terjadi pada puncak acara SIF ini, setelah acara seremonial pelepasan seribu lampion oleh masyarakat dan pengunjung, serta tamu undangan, termasuk Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo.
“Semoga kegiatan dan even positif mendatangkan wisatawan ke kota Solo ini, terus diadakan dan ditingkatkan penyelenggaraannya, meskipun pertama kali diselenggarakan, namun berdampak baik bagi pengembangan sektor ekonomi, terbukti tak hanya yang berada di stan yang meraup untung, pedagang kreatif lapangan pun juga menikmatinya,” katanya.
Sementara Adjie Chandra, Koordinator Liong Barongsai Tripusaka, Masyarakat Konghucu Indonesia (Makin) Solo mengatakan, bahwa yang spesial dan khas dari perayaan Imlek adalah budaya pemberian angpau.
“Diyakini mampu menumbuhkan semangat berderma dan berharap dilipat gandakan oleh sang Maha Kuasa, angpao yang diberikan kepada Liong dan Barongsai,” terang Adjie. – ian