“Pray for Kelud” Cafe Tiga Tjeret Charity Night
Menggandeng Segenap Lapisan Masyarakat Solo

JO, Solo – Erupsi Gunung Kelud pada hari Kamis (13/2/2014) pukul 22.49 WIB lalu, meninggalkan duka yang mendalam bagi para korban yang terkena dampak langsung maupun pada segenap warga Indonesia.
Terlebih, letusan gunung yang terletak di Kediri, Jawa Timur tersebut menimbulkan dampak hingga kota-kota lain yang berjarak ratusan kilometer jauhnya.
Dampak yang paling terasa dari letusan Gunung Kelud adalah muntahan abu vulkanik ke arah barat dari pusat letusan. Abu vulkanik turun bagaikan hujan di kota-kota di Jawa Tengah seperti Solo, Semarang serta Daerah Istimewa Yogyakarta.
Sehingga mengakibatkan kota-kota tersebut bagaikan lumpuh pada hari Jum’at (14/2/2014), sampai hari ini pun masih terganggu aktivitasnya. Sekolah-sekolah meliburkan siswa-siswinya selama beberapa hari. Pusat perbelanjaan dan beberapa perkantoran pun tutup.
Sejumlah bandara internasional yang terletak di Kota Surabaya, Solo, Yogyakakarta, dan Semarang juga tidak bisa beroperasi. Data otoritas lanud Adi Sumarmo, Minggu (16/2/2014), tercatat lebih dari 150 jadwal penerbangan telah dibatalkan.
Solo sebagai salah satu kota yang terkena dampak letusan Gunung Kelud pun ikut berduka. Bagaimana tidak, kota ini turut merasakan langsung bagaimana abu vulkanik mengganggu rutinitas sehari-hari. Tidak hanya itu, alih-alih menikmati rangkaian acara ulang tahun Kota Solo yang jatuh pada 17 Februari, warga justru dihadapkan pada pekerjaan rumah untuk membersihkan lingkungan dan berbenah.
Aksi nyata yang dilakukan untuk membantu korban letusan Gunung Kelud salah satunya digagas oleh Kafe Tiga Tjeret yang berada di Jalan Ronggowarsito. Aksi tersebut berupa malam amal atau charity night dengan tajuk “Pray for Kelud” yang rencananya digelar Minggu (2/3/2014) bertempat di Kafe Tiga Tjeret.
Owner Cafe Tiga Tjeret, Andhang Apri Hardanto menjelaskan dalam jumpa pers di kafenya Rabu (26/2/2014), bahwa even Pray for Kelud merupakan bagian dari konsistensi dan komitmen tanggung jawab sosial atau CSR Cafe Tiga Tjeret.
“Kami mengajak masyarakat Solo bersama-sama peduli melalui kegiatan amal yang hasilnya dapat bermanfaat bagi para korban Gunung Kelud,” terang Andhang.
Nantinya, dana yang akan disumbangkan tidak hanya bersumber dari donasi pada malam amal itu saja, namun juga dari hasil penjualan Cafe Tiga Tjeret pada malam Pray for Kelud tersebut.
“Kami mengundang segenap lapisan masyarakat Kota Solo mulai dari walikota, pejabat, pengusaha, hingga masyarakat umum untuk ikut hadir dan berpartisipasi dalam acara ini,” tambah Ambar Kusuma Ningrum Public Relations Charity Night “Pray for Kelud. – ian