Maret 2014, Aset Solo Tertinggi
Untuk aset, Kota Surakarta masih menjadi kota dengan pertumbuhan aset tertinggi yaitu sebesar 21.46% (yoy) dengan pangsa yang masih mendominasi aset perbankan di wilayah Eks Karesidenan Surakarta yaitu sebesar 73,72% dari total aset.
Besarnya pangsa aset Kota Surakarta tersebut mengingat sebagian besar Kantor Cabang (KC) bank berada di Kota Surakarta. Dari sisi kepemilikan aset, perbankan pemerintah masih memiliki pangsa yang lebih tinggi dibandingkan perbankan milik swasta yaitu sebesar 51,40%, namun pertumbuhan kepemilikan aset perbankan swasta pada bulan Maret 2014 lebih tinggi dibanding pemerintah yaitu sebesar 21,39% (yoy).
“Untuk kredit, masih sama dengan bulan Februari 2014, Kabupaten Sragen menjadi wilayah yang mempunyai pertumbuhan kredit tertinggi diantara 7 (tujuh) Kabupaten/ Kota lainnya di wilayah Eks Karesidenan Surakarta yaitu sebesar 27,88% (yoy),” terang Ismet Inono, Deputi Pimpinan KBI Solo
Dalam hal pembentukan DPK, Kota Surakarta menjadi Kota dengan share DPK terbesar, sementara Kabupaten Boyolali memiliki pertumbuhan DPK tertinggi sebesar 17,43% dan terendah Kabupaten Wonogiri sebesar 11,53%.
Jumlah debitur UMKM penerima kredit sebanyak 525.073 debitur atau meningkat sebesar 23,83% (yoy) dengan total kredit sebesar Rp18,98 triliun dan share terhadap total kredit sebesar 39,26%. Sementara, outstanding KUR pada Maret 2014 mencapai Rp1,33 triliun atau tumbuh 16,99% (yoy) yang direalisasikan kepada 118.791 debitur. Peningkatan tersebut menandakan bahwa intermediasi perbankan kepada kelompok debitur UMKM di wilayah Eks Karesidenan Surakarta meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Jumlah rekening debitur KUR cenderung naik selama satu tahun terakhir dengan jumlah rekening tertinggi pada bulan Maret 2014 ini. Hal itu dapat pula mengindikasikan bahwa pemahaman masyarakat tentang KUR mulai baik dan perbankan memberikan dukungannya terhadap peningkatan KUR di masyarakat. – tyo