Diknas Solo Ajak Jalin Persatuan Dalam Kebersamaan
Rapat Pleno Dharma Wanita Persatuan Dinas Pendidikan Kota Surakarta
JATENGONLINE, SOLO – Pertemuan rutin Rapat Pleno Dharma Wanita Persatuan Dinas Pendidikan Surakarta yang diadakan di Aula Dinas Pendidikan Kota Surakarta, Jum’at (5/10/2018) yang diikuti oleh 40 orang .
Acara yang dimulai pukul 12.30 WIB, diisi pembinaan oleh Ketua Dharma Wanita Dinas Pendidikan Kota Surakarta Nanik Mitayani, S.Pd.,M.Pd. menyampaikan tema ”Menjalin Persatuan Dalam Kebersamaan” cocok dengan situasi saat ini yang sedang terjadi bencana alam berupa gempa bumi yang saling susul menyusul.
“Kita harus bisa menjaga persatuan dalam kondisi apapun dan yang dialami oleh siapapun juga. Termasuk pertemuan saat ini yang datang lebih banyak dari biasanya,” paparnya.
Acara selanjutnya membagikan hadiah lomba membuat acessoris berupa kalung perca yang dilakukan pada hari Jum’at (21/9/2018) DWP Dinas Pendidikan Kota Surakarta. Tim Penilai yang terdiri dari Dwi Priyaningsih Joko Slameto, Nanik Kadarini Bambang Edy Kusuma, Retno Joko Setyo Budi W, Wahyuni Abdul Haris Alamsyah, Yani Poernama Irianto.
Yang menjadi juara I dari SMP Negeri 27, Juara II dari SMP Negeri 23, Juara III dari Dinas Pendidikan ( K3S Banjarsari ). Juara Harapan I dari SMP Negeri 20, Harapan II dari SMP Negeri 14, Juara Harapan III dari SMP Negeri 1. Hasil dari lomba yang mendapatkan juara disimpan di rak pameran ruang aula Dinas Pendidikan Kota Surakarta dan yang lainnya dijual yang hasilnya akan disumbangkan kepada korban gempa di Palu.
Penyelenggara yang dilakukan oleh SMP Negeri 8 Surakarta yang dipimpin oleh R. Puji Hastuti Triad Suparman memberikan pelatihan dari limbah sedotan yang bisa dijadikan kreasi bunga seperti bunga lavender, bunga matahari kecil dan daun. Penyelenggara sudah menyiapkan segala macam bahan yang terdiri dari sedotan, gunting, isolasi bolak balik, gabus, cuton bath. Termasuk untuk membuat kreasi bunga yang sudah disiapkan dengan matang.
Pembuatan bunga dengan bahan sedotan ini untuk memanfaatkan limbah sampah unorganik. Banyak bahan yang digunakan untuk membuat kreasi bunga selain dari sedotan. Misalnya kertas krep, plastik, kain perca, dll. Kali ini yang digunakan adalah sedotan yang masih baru dan masih bersih. Untuk selanjutnya bisa menggunakan sedotan bekas yang banyak terdapat di beberapa tempat sampah yang sudah dipakai. Terutama di sekolah-sekolah yang biasanya digunakan oleh anak-anak.
“Kalau kita bisa memanfaatkan limbah sedotan ini, maka kita bisa mengurangi sampah yang hanya dibuang secara cuma-cuma menjadi barang yang berguna. Biasanya banyak terlihat sedotan berserakan, maka untuk waktu selanjutnya sedotan sudah tidak terlihat lagi di tempat-tempat sampah. Lingkungan sekitar menjadi bersih dan nyaman,” pintanya.
Acara yang terakhir yaitu pengumpulan hasil kreasi dari sedotan yang dipimpin oleh R. Puji Hastuti Triad Suparman. Pemenang adalah : Juara 1. SMP Negeri 24, juara 2. SMP Negeri 26, dan juara 3. SMP Negeri 12. (sri)