Pengabdian “Pengembangan UMKM Batik Melwi”
JATENGONLINE, SOLO – Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Surakarta (STIE Surakarta) melalui Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (P3M) dan Himpunan Mahasiswa Penerima Beasiswa (HMPB) melaksanakan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di UMKM Batik Melati Wijaya (Batik Melwi) di Kenep, Sukoharjo selama 2 bulan.
Kegiatan bertemakan Pengembangan UMKM Batik Melwi dalam bidang Pemasaran, Branding, dan Pembukuan untuk mendukung keberlangsungan usaha Batik Melwi. Pemilik UMKM Batik Melwi, Ibu Rina, S.E., mengatakan bahwa kegiatan pendampingan ini memberikan wawasan dan pengalaman dalam mengembangkan usaha Batik Melwi. Ibu Rina menambahkan bahwa penjualan secara online malalui IG, FB dan WA belum maksimal. Hal ini dikarenakan (1) belum memiliki logbook digital, (2) Feed di IG tidak update, (3) Pengemasan yang menggunakan plastik tanpa label, dan (4) Pembukuan yang belum tersusun rapi.
Tim Pengabdian Batik Melwi membagi menjadi 3 kelompok kecil: (1) Pendampingan Logbook Digital dan pemasaran, dipimpin oleh Bapak Aditya Liliyan dan 3 mahasiswa, (2) Pendampingan Branding, dipimpin oleh Bapak Budi Istiyanto dan 2 mahasiswa, dan (3) Pendampingan Penyusunan Pembukuan, dipimpin oleh Ibu Dewi Ika Octavia dan Ibu Arif Farida bersama 2 mahasiswa.
“Materi yang disampaikan (tentang pemasaran, logbook, branding, dan pembukuan) memberikan wawasan bahwa penjualan saat ini tidak hanya dilakukan secara upload-upload saja tanpa dibarengi dengan komunikasi yang baik, contohnya ya memberikan katalog yang dapat diakses, harga terupdate, aplikasi saling terhubung (seperti di WA diberikan link IG atau di IG diberikan link untuk masuk ke marketplace)” ujar Ibu Rina dalam penyampaian kesan dan pesannya.
“Dari hasil pengabdian ini diperoleh informasi bahwa pelaku UMKM saat ini berbeda dengan UMKM masa lalu yakni pelaku UMKM harus melek digital dan mau mengikuti perubahan metode pemasaran, seperti adanya penjualan secara online yang harus menyertakan informasi yang jelas dan harus mampu berjualan di marketplace” Pernyataan dari Bapak Aditya Liliyan. (*/ian)