JATENGONLINE, SOLO – Komitmen UNS terhadap keunggulan akademik dan inovasi, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Leva Foundation, di UNS Inn, belum lama ini.
Penandatanganan dilakukan antara Plt. Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UNS, Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, S.T., M.T., dengan CEO Leva Foundation, Ryan Le Roux. Acara ini turut dihadiri oleh Direktur Direktorat Kerja Sama, Pengembangan, dan Internasionalisasi, Prof. Dr. Ir. Mohamad Harisudin, M.Si; para pimpinan fakultas, dan ketua lembaga di lingkungan UNS. Selain itu, Ryan Le Roux turut didampingi Jackson Cocs Tshabalala.
Penandatanganan MoU ini dibarengi dengan International Certification Training of Trainer Tangible Coding Program for Computational Thinking.
UNS dan Leva Foundation sama-sama menyepakati kerja sama dalam bidang pendidikan dan penelitian dalam jangka waktu 5 tahun. MoU dimaksudkan sebagai landasan dalam melakukan kerja sama dan koordinasi melalui kegiatan atau bidang yang telah disepakati. Hal ini bertujuan untuk mewujudkan kerja sama dan koordinasi dalam rangka mendukung tugas dan fungsi para pihak.
Ruang lingkup dari MoU antara UNS dan Leva Foundation meliputi pertukaran informasi akademik dan publikasi. Kedua, penyelenggaraan penelitian, seminar/konferensi ilmiah dan kuliah umum bersama. Ketiga, penyelenggaraan pelatihan pengajar untuk workshop pengembangan keterampilan abad ke-21. Serta kegiatan lain yang disepakati kedua belah pihak.
“Komitmen UNS terhadap keunggulan akademik dan inovasi. Computational thinking menjadi semakin penting dalam lanskap digital yang berkembang pesat saat ini. Fenomena tersebut melampaui batas-batas disiplin ilmu dan memberdayakan individu untuk mengatasi masalah kompleks dengan kreativitas dan ketelitian analitis.” ungkap Prof Kuncoro.
Bahwa program pelatihan ini, tambah Prof. Kuncoro, mewakili langkah maju yang penting dalam perjalanan kolektif menuju integrasi computational thinking ke dalam praktik pendidikan dan penelitian. Dengan berinvestasi dalam pengembangan SDM, UNS tidak hanya memperkaya repertoar pedagogis tetapi juga meningkatkan kualitas pendidikan yang diberikan kepada mahasiswa.
“Sangatlah penting bagi kita untuk membekali diri dengan alat dan pengetahuan yang diperlukan untuk menumbuhkan keterampilan komputational thinking di kalangan sivitas akademika UNS,” pungkasnya. (*/ian)