JATENGONLINE, SOLO – Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan dan memberdayakan masyarakat, Kelompok Pengabdian Masyarakat dari Dosen STIE Wijaya Mulya Surakarta yaitu Bapak Ahmad Husin, Bapak Edi Purwanto, Ibu Sukamdiani dan Ibu Ngaisah menyelenggarakan kegiatan pelatihan pengolahan bayam Brasil. Rabu (5/6/2024).
Pelatihan yang diikuti oleh puluhan peserta dari warga setempat, bertujuan untuk memperkenalkan dan mengajarkan cara pengolahan bayam Brasil yang kaya akan nutrisi.
Bayam Brasil, yang dikenal dengan nama ilmiah Alternanthera sissoo, memiliki kandungan gizi yang tinggi dan mudah dibudidayakan, sehingga potensial untuk dikembangkan sebagai bahan pangan alternatif.
Dalam sambutan pembukaannya, Ketua STIE Wijaya Mulya Surakarta Agus Triatmono, S.H.,S.E.,M.Hum menyampaikan, akan pentingnya inovasi dalam pengolahan pangan lokal untuk mendukung ketahanan pangan nasional.
“Pengolahan bayam Brasil bukan hanya sebatas diversifikasi pangan, tetapi juga upaya kita untuk memberikan nilai tambah pada komoditas lokal dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” papar Agus Triatmono.
Selanjutnya, pelatihan dipandu oleh narasumber yang berpengalaman dan kompeten dibidangnya, Sianny Christiyanto. Dalam penjelasannya disampaikan berbagai teknik pengolahan bayam Brasil, mulai dari cara memasak yang sederhana hingga pembuatan produk olahan seperti keripik bayam dan kue lumpur bayam.
Selain itu, peserta juga diajarkan tentang manfaat kesehatan dari bayam Brasil, yang di antaranya adalah kandungan antioksidan tinggi, serat, dan berbagai vitamin yang baik untuk tubuh. Peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan langsung teknik-teknik pengolahan yang telah dipelajari.
“Kami sangat terbantu dengan pelatihan ini, karena selain mendapatkan ilmu baru, kami juga bisa memanfaatkannya untuk meningkatkan perekonomian keluarga dengan menjual produk olahan dari bayam Brasil,” ujar salah satu peserta.
Kegiatan ini diakhiri dengan sesi diskusi dan tanya jawab, di mana para peserta dapat berbagi pengalaman dan mendapatkan solusi atas kendala yang mungkin dihadapi dalam pengolahan bayam Brasil.
Ketua tim pengabdian, Drs. Ahmad Husin, M.M.,M.Pd. mengungkapkan, harapannya agar masyarakat dapat memanfaatkan bayam Brasil secara optimal sehingga mampu mendukung ketahanan pangan di tingkat rumah tangga dan komunitas.
“Adanya pelatihan ini, STIE Wijaya Mulya Surakarta berharap dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan ketahanan pangan masyarakat serta mendorong terciptanya wirausaha-wirausaha baru di bidang pangan,” pungkasnya. (*/ian)