JATENGONLINE, SOLO – Founder dan Owner MakanKu, Wong Solo Group H. Puspo Wardoyo menggelar kajian dan silaturrahmi dalam rangka perayaan Idul Adha dengan ratusan warga dan jemaah Masjid Al Hijrah Karangasem, Laweyan, Surakarta. Rabu (18/6/2024).
Masjid Al Hijrah yang kokoh dan megah dengan arsitektur minimalis modern ini dulunya hanya sebuah mushola.
Sebagaimana di ceritakan oleh Bos pengelola tempat wisata Kali Pepe Land Boyolali usai kegiatan kajian, saat masa kecil hingga remaja hingga sampai hijrahnya, yakni berpindahnya dari perbuatan kemaksiatan menuju kebenaran Islam di kampung kelahirannya Karangasem, Laweyan, Solo.
“Dulu terkenal dengan julukan kampung Preman,” tegas Puspo.
Di tanah kelahirannya Karangasem, Laweyan, Solo, owners Ayam Bakar Wong Solo Grup yang sekaligus pemilik Masjid Al Hijrah ini, Puspo Wardoyo selalu menyempatkan diri untuk singgah dan berbagi.
Puluhan tahun silam, lanjut Puspo, kampung ini dikenal sebagai kampung preman, namun kini kesemuanya itu hanyalah kenangan semua telah berlalu. Kini, bahkan banyak masjid di bangun di kampung kelahirannya Karangasem.
“Masjid Al Hijrah ini, dulu milik orang tua saya, dan masa kecil saya, ya di Masjid Al Hijrah ini, yang dulu masih menjadi rumah tinggal orang tua saya,” kenang Puspo Wardoyo.
Di masjid inilah sebagai penanda hijrah yang dipahami sebagai upaya untuk mengubah perilaku dan mental dengan semangat ke-Islam-an yang baru.
“Sudah barang tentu, dalam kehidupan sehari-hari kita juga melakukan hijrah,” imbuhnya.
Dan, bekerja adalah hijrah, mencari nafkah adalah hijrah. Dimana sebagai upaya untuk melakukan perubahan atas nasib di hari ini untuk menjadi lebih baik di lain waktu. Hijrah adalah hal yang dilakukan oleh semua orang yang memiliki itikad baik dalam memandang kehidupan.
“Hijrah adalah bagaimana kita mengubah diri kita saat ini menjadi diri kita yang lebih baik di masa mendatang,” tegas Puspo.
Memakmurkan Masjid Al Hijrah. Memakmurkan masjid tidak hanya sebatas membangun masjid semata, meskipun masjid merupakan sebuah bangunan atau gedung yang dipergunakan sebagai tempat untuk mengerjakan shalat, baik shalat lima waktu, shalat Jumat, maupun shalat hari raya.
Selain untuk shalat, masjid juga berfungsi sebagai sarana bagi kaum Muslimin dalam melaksanakan segala aktivitas yang baik dan bermanfaat, seperti pendidikan, dakwah, budaya Islam, dan sebagainya.
Meski demikian, tidak semua masjid dapat memaksimalkan fungsi-fungsi tersebut. Ada banyak masjid yang jauh dari kata ramai karena beberapa alasan. Padahal, Allah sudah memerintahkan kepada seluruh hamba-Nya untuk memakmurkan masjid.
Ustadz Yoyok dalam kajian Idul Adha di Masjid Al Hijrah menyampaikan, bahwa masjid yang makmur adalah masjid yang benar-benar befungsi sebagai tempat qibadah dan menjadi pusat kegiatan Islam di sekitarnya.
“Mewujudkan masjid yang makmur adalah tugas dan tanggung jawab seluruh umat muslim di lingkungan sekitar. Seperti yang telah di contohkan oleh Pak Puspo Wardoyo,” jelasnya, sejalan dengan perintah Allah yang tercantum dalam Al-Quran surat at-Taubah ayat 18.
Selain rutin berjamaah dalam shalat lima waktu, diselenggarakan Shalat Jumat Berkah di masjid Al Hijrah yang diikuti tak kurang dari 700 jamaah.
Ratusan jamaah yang berdatangan di masjid yang dibangun oleh pengusaha besar Wong Solo Grup H Puspo Wardoyo dengan semangat memakmurkan masjid dengan tertib berwudhu dan melaksanakan ibadah salat Jumat dengan khusuk.
Masjid adalah rumah Allah SWT. Masjid tempat yang sangat mulia dan sangat utama untuk kegiatan ibadah umat Islam seperti salat, berdzikir, bersholawat, dan majlis ta’lim.
“Karena itulah, Allah SWT, sangat mencintai masjid dan orang orang yang berjalan menuju masjid untuk beribadah.” kata Puspo.
Dalam Qur’an Surat Al-Tawbah: 18 Allah SWT berfirman, yang artinya; “Sesungguhnya hanya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang-orang yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta tetap mendirikan salat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada siapapun) selain kepada Allah. Maka merekalah orang-orang yang diharapkan Termasuk golongan orang-orang yang mendapat petunjuk”.
Di Masjid Al Hijrah setiap Shalat Jumat selalu disediakan nasi kotak produk perusahaan kuliner MakanKU sedikitnya 600-700 pax yang dibagikan kepada jamaah.
Adalagi yang dilakukan Puspo Wardoyo untuk semakin memakmurkan Masjid Al Hijrah yakni sekali waktu disediakan hadiah
sebuah sepeda motor baru bagi orang yang paling rajin salat subuh berjamaah.
Ditambahkan Muhammad Basyir Sahid, selaku Takmir Masjid Al Hijrah mengatakan, jika pengertian tentang memakmurkan masjid Allah SWT, yakni membangun masjid, kemudian memperindah dan memperkokoh bangunannya
“Memakmurkan masjid dengan melaksanakan ketaatan kepada Allah SWT dan bedzikir kepada-Nya di dalam masjid tersebut. Semua amalan itu dilakukan Pak Puspo Wardoyo dengan keihklasan,” tutur Basyir.
Maka termasuk orang yang mendapatkan petunjuk Allah SWT. Orang yang berada dalam rel dan aturan atau mendapat petunjuk Allah, dia akan selalu berada dalam kebenaran dan kebaikan. Orang-orang yang selalu berusaha ingin dan selalu melakukan aktivitas memakmurkan masjid, dia akan diberikan hidayah dari Allah. Aamiin…(*/ian)