JATENGONLINE, SOLO – Wayang Orang Sriwedari merupakan seni pertunjukan yang menampilkan penggalan cerita Mahabarata dan Ramayana yang dipentaskan secara naratif. Para aktor didalam sajiannya melakukan gerak tari, dialog, dan tembang (bernyanyi) didukung dengan musik karawitan, serta dalang yang menyampaikan narasi dalam setiap adegan.
Bentuk kesenian ini mengacu kepada bentuk-bentuk kesenian serta nilai-nilai budaya yang menjadi bagian penting dari kebudayaan Jawa (Kayam, 1981:92-93). Lahir pada 10 Juli 1910 silam Wayang Orang Sriwedari menjadi sebuah tontonan maupun tuntunan epic bagi para masyarakat yang haus akan sebuah pertunjukan, untuk memperingati hari kelahiran tersebut, para seniman yang berkecimpung di Wayang Orang Sriwedari membuat beberapa rangkaian acara tradisi, salah satu rangkaian acaranya yaitu Wilujengan dan pementasan.
Kepala Disbudpar Solo, Aryo Widyandoko menyampaikan, dalam rangka HUT (Hari Ulang Tahun) Wayang Orang Sriwedari ke-114 tahun, digelar beberapa rangkaian kegiatan.
“Untuk memeriahkan acara HUT Wayang Orang Sriwedari digelar sejumlah kegiatan. Tema HUT ke-114 Tahun Wayang Orang Sriwedari: adalah Tenang Semua.. Saatnya Pemuda…, ” terang Aryo.
Rangkaian kegiatan HUT Wayang Orang Sriwedari akan diselenggarakan kurun waktu 3 hari, mulai Kamis, 25 Juli 2024 akan ada Workshop Tata rias Wayang untuk MUA dan Fotografer, bazar kuliner, live musik, dan pementasan reguler (rutin) wayang orang sriwedari.
Hari Jumat, 26 Juli 2024 akan ada Lomba tari Srikandhi Cakil, bazar kuliner, live musik, dan pementasan reguler (rutin) Wayang Orang Sriwedari.
Hari terakhir Sabtu, 27 Juli 2024 akan ada Bazar kuliner, pagelaran Reog Yogo dari Banyuanyar, live musik, tari anak dari sanggar Pratama Budaya, serta pementasan HUT Wayang Orang Sriwedari dengan lakon Panakawan Labuh (Ngruwat Nagari). (*/ian)