JATENGONLINE, SOLO – Universitas Tunas Pembangunan Surakarta (UTP) dengan bangga mengadakan pagelaran wayangan bertajuk Membumikan Tri Ciri (Patriotisme,Kepeloporan dan Kemandirian) UTP Berlandaskan Pancasila yang diselenggarakan di kampus 2 UTP Surakarta. Acara ini diadakan sebagai bagian dalam rangka Dies Natalis UTP ke-44 sekaligus upaya universitas untuk melestarikan dan memperkenalkan warisan budaya Indonesia, khususnya seni wayang, kepada generasi muda dan masyarakat luas.
Pagelaran ini menampilkan lakon Bima Maneges yang dibawakan oleh dalang terkenal Dr. Ir. Ki Warseno Slenk, M.Si. Wayang, yang telah diakui sebagai warisan budaya tak benda oleh UNESCO, merupakan salah satu bentuk seni pertunjukan tradisional Indonesia yang menggabungkan seni bercerita, musik, dan gerak dalam satu kesatuan yang harmonis.
Rektor Universitas, Prof. Winarti dalam sambutannya menyampaikan, pagelaran wayangan ini tidak hanya bertujuan untuk menghibur, tetapi juga untuk mengedukasi mahasiswa dan masyarakat tentang nilai-nilai filosofi dan moral yang terkandung dalam cerita wayang.
“Melalui acara ini, kami berharap dapat menginspirasi generasi muda untuk terus melestarikan dan menghargai warisan budaya bangsa.” kata Rektor. Sabtu (10/8/2024)
Acara ini melibatkan banyak partisipan dari civitas akademika UTP baik dosen, tenaga pendidikan maupun mahasiswa. Selain itu sambutan hangat dari penonton, yang mengajak masyarakat umum bahkan komunikasi pecinta wayang yang sering mengikuti pertunjukan dari Ki Warseno. Selain itu akan ada penampilan special dari Owah Gerr Band sebelum pertunjukan wayang dimulai.
Menurut Koordinator pagelaran wayang Dr. Susilaningtyas Budiana Kurniawati, M.Si. menyatakan, acara ini juga menjadi ajang bagi mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) kewirausahaan yang sebagian juga berhasil lolos dalam P2MW (Program Pembinaan Mahasiswa wirausaha) yang danai kemendikbud, lalu UKM Seni dan Budaya dan UKM Musik untuk berkolaborasi dan menunjukkan bakat mereka.
“Di sore hari kita ajak mahasiswa untuk belajar kewirausahaan membuka stand. Ada yang jualan makanan, produk kerajinan tangan hingga fashion. Lalu untuk hiburannya ada dari UKM musik yang siap menghibur penonton atau pengunjung yang datang. Saya harapkan event ini dapat memberikan pengalaman langsung dalam melestarikan budaya, sekaligus belajar berwirausaha dan menunjukkan bakat seni mereka,” ungkap Dr. Susilaningtyas.
Pagelaran wayangan ini sudah menjadi acara rutin tahunan dari UTP setiap Dies Natalis. Semoga UTP dapat terus menyelenggarakan event-event budaya yang masih dapat dinikmati oleh semua pihak dan kalangan. Selain itu, banyak kegiatan menarik, menghibur dan mengedukasi setiap Dies Natalis UTP di masa mendatang. (*/ian)