Dokumentasi bersama kelompok tani Desa Cokro
JATENGONLINE, MAGELANG – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024 menyelenggarakan kegiatan pelatihan perbanyakan dan aplikasi Trichoderma sp. bersama kelompok tani Desa Cokro pada Senin (29/7/2024) di Balai Desa Cokro.
Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan kelompok tani di setiap dusun yaitu Dusun Cokro, Dusun Sanggar, Dusun Kemerep, dan Dusun Ketanggung. Tujuan pelaksanaan program ini adalah untuk mengenalkan jamur Trichoderma sp. kepada petani sebagai upaya pencegahan terhadap penyakit tanaman cabai melalui pemanfaatan agens hayati yang lebih ramah lingkungan.
Tanaman cabai menjadi salah satu komoditas yang paling banyak ditanam oleh petani di Desa Cokro, dari segi budidaya tidak terlepas dari adanya penyakit yang menyerang tanaman seperti layu fusarium hingga antraknosa.
“Disini kebanyakan nanem cabai mba, tetapi banyak yang terkena jamur terus pada layu dan busuk,” ujar Pak Ary selaku Kepala Desa Cokro.
Dampak dari adanya serangan penyakit di tanaman akan menyebabkan banyaknya kerugian bagi petani. Pestisida kimia menjadi salah satu bentuk pengendalian penyakit yang paling sering dilakukan oleh petani. Padahal, residu dari pestisida kimia cukup sulit untuk terurai dan berpotensi menyebabkan polusi.
Melalui program Kuliah Kerja Nyata Tim II UNDIP 2023/2024, salah satu mahasiswi UNDIP yakni Nur Hasanah melakukan pelatihan dengan memberikan edukasi, cara perbanyakan, dan cara aplikasi Trichoderma sp. sebagai agens hayati kepada petani di Desa Cokro. Edukasi dan pelatihan ini mendapatkan antusias tinggi dari para petani yang terlihat dari banyaknya petani yang aktif bertanya dan aktif dalam melakukan praktik perbanyakan Trichoderma sp. secara langsung.
Trichoderma sp. merupakan agens hayati golongan jamur yang sudah cukup sering digunakan sebagai pengendalian secara preventif pada penyakit tanaman yang disebabkan oleh patogen jamur (fungi). Selain itu, Trichoderma sp. juga dapat memberikan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman.
Setelah pemberian edukasi dan pelatihan, dilanjutkan dengan pemberian sampel Trichoderma sp. dan ose kepada petani di setiap dusun desa Cokro. Pelatihan perbanyakan Trichoderma sp. yang dilanjutkan dengan pembagian ose mendapatkan respon positif dari para petani,
“Terima kasih mbak, bisa saya coba nanti di rumah,”,ujar salah satu petani yang turut hadir dalam kegiatan pelatihan.
Harapannya melalui program pelatihan ini, para petani di desa Cokro dapat melakukan perbanyakan secara mandiri dan mulai mengaplikasikan Trichoderma sp. sebagai agens hayati yang aman dan ramah lingkungan. Melalui pemanfaatan agens hayati juga dapat mengurangi dampak serta penggunaan pestisida kimia. (*)
*) Penulis : Nur Hasanah | S1 Agroekoteknologi | Undip 2021
Dosen Pembimbing Lapangan : Heri Sugito, S.Si., M.Sc., F.Med, Adi Dinardinata, S.Psi., M.Psi., Psikolog, Aulia Istiqomah, SST., M.T