JATENGONLINE, SUKOHARJO – Salah satu mahasiswa Fakultas Peternakan dan Pertanian dari TIM II KKN UNDIP 2023/2024 di Desa Gedangan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo berhasil menjalankan Program Monodisiplin yang berjudul “Pelatihan Teknik Perbanyakan dan Pengaplikasian Trichoderma sp. pada Kelompok Wanita Tani Hijau Makmur”.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada Rabu, (31/7/2024) di Demplot KWT Hijau Makmur yang berlokasi di Dusun Ngemplak, Desa Gedangan.
Program ini dilaksanakan dengan cara membagikan leaflet, memaparkan materi, lalu dilanjutkan dengan praktik secara langsung untuk perbanyakan dan pengaplikasian Trichoderma sp. ke tanaman yang dipandu oleh Tri Astuti Fauziani. Mahasiswa Agroekoteknologi Universitas Diponegoro tersebut mengenalkan dan memberikan pelatihan kepada ibu-ibu kelompok wanita tani untuk memperbanyak jamur baik yaitu Trichoderma sp. agar dapat digunakan sebagai agen pencegah penyakit tular tanah.
Beberapa penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur tular tanah seperti antraknosa atau patek dan layu fusarium menyerang tanaman yang dibudidayakan di lahan pertanian Kelompok Wanita Tani Hijau Makmur. Hal tersebut mengakibatkan produksi tanaman menurun bahkan menyebabkan tanaman menjadi gagal panen.
Pelatihan dilaksanakan dengan mengajarkan cara memperbanyak jamur Trichoderma sp. menggunakan media tumbuh yaitu beras. Beras dipilih sebagai media tumbuh karena mudah didapatkan dan rata-rata rumah memiliki beras sehingga dapat mengurangi pengeluaran dana dari kelompok wanita tani.
Proses perbanyakan Trichoderma sp. diawali dengan mencuci beras sampai bersih kemudian beras direndam, lalu beras dikukus, didinginkan, dikukus kembali, didinginkan lagi, lalu diinokulasikan dengan jamur Trichoderma sp. dan diinkubasi/didiamkan selama 7-14 hari.
Setelah diinkubasi akan muncul jamur Trichoderma sp. yang ditandai tumbuhnya hifa berwarna hijau merata pada media beras, media menjadi gembur dan tidak berbau busuk. Trichoderma sp. yang sudah berhasil diperbanyak pada media beras selanjutnya bisa diaplikasikan ke tanaman dengan cara dikocor, ditabur, ataupun saat melakukan olah tanam.
“Makasih ya mba ternyata ada jamur yang bisa dipakai buat mencegah tanaman terkena patek, soalnya cabai di sini terkadang terkena patek juga mba, selain itu juga cara bikin dan aplikasinya ke tanaman gampang jadi bisa dipraktekin sama ibu-ibu di sini” tutur ibu Yuni selaku pengurus Kelompok Wanita Tani Hijau Makmur
Melalui program ini, diharapkan tanaman yang dibudidayakan di Demplot KWT Hijau Makmur dapat terbebas dari penyakit tular tanah sehingga tanaman bisa berproduksi dengan baik dan menghasilkan produk sayuran yang lebih berkualitas agar dapat meningkatkan pendapatan dari ibu KWT. (*)
*) Penulis : Tri Astuti Fauziani Agroekoteknologi / Fakultas Peternakan dan Pertanian – Dosen Pembimbing : Ir. Sumardi, ST., MT., IPM., ASEAN Eng.