Kreatif! Mahasiswi Tim II KKN UNDIP Kembangkan Lilin Aromaterapi dari Minyak Serai untuk Cegah Nyamuk Secara Alami

Pemberian produk lilin aromaterapi kepada para kader PKK Desa Cokro, Magelang

JATENGONLINE, MAGELANG – Tempat gelap dan lembap, seperti Tempat Penampungan Air (TPA), merupakan salah satu habitat yang paling disukai nyamuk untuk berkembang biak. Gigitan nyamuk dikenal sebagai vektor berbagai penyakit, seperti demam berdarah, malaria, dan zika. Oleh karena itu, mahasiswa Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro 2023/2024 membawakan program pembuatan lilin aromaterapi dari minyak serai sebagai antinyamuk alami.

Program ini dilaksanakan oleh mahasiswi dari prodi Biologi Undip, Leora Vileyta, dengan sasaran pesertanya yaitu perkumpulan Ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Cokro, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang pada Jumat, 9 Agustus 2024. Lilin aromaterapi yang dibuat melibatkan bahan organik dan ramah lingkungan yang mudah ditemukan di lingkungan rumah tangga. Oleh karenanya, tujuan utama dari program ini adalah memanfaatkan bahan rumah tangga untuk menciptakan inovasi bermanfaat, yakni lilin aromaterapi dari minyak serai untuk relaksasi sekaligus pengusir nyamuk secara alami.

Pemaparan materi dan demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi dari minyak serai

Beberapa bahan utama yang dipakai untuk pembuatan lilin aromaterapi ini yaitu minyak jelantah, minyak serai, asam stearat, dan krayon. “Senyawa aktif yang terdapat dalam minyak serai, seperti citronella, terbukti memiliki sifat insektisida yang dapat mengusir nyamuk dengan efektif,” ujar Leora dalam pemaparannya sembari melakukan demonstrasi pembuatan lilin aromaterapi.

Langkah yang dilakukan dalam proses pembuatannya adalah mencampur minyak jelantah dengan asam stearat, lalu ditambah irisan krayon sebagai pewarna dan minyak serai sebagai sumber aromaterapi. Larutan yang sudah jadi kemudian dituang dalam gelas kaca yang sudah diberikan sumbu lilin. Proses pembuatan ini dilaksanakan dengan melibatkan salah satu ibu PKK sehingga kegiatan menjadi lebih interaktif.

Program KKN ini diikuti dengan antusias dan diakhiri dengan dokumentasi serta pemberian 20 lilin aromaterapi, minyak serai, dan satu kilogram asam stearat. Harapannya, ibu-ibu PKK yang hadir dalam kegiatan ini dapat mempraktikkan langsung pembuatan lilin aromaterapi dari minyak serai di rumah masing-masing dengan bahan yang aman dan mudah didapat. (*/ian) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *