Ciptakan Inovasi Pengelolaan Sampah Organik di Desa Luwung: Ecoenzyme Sebagai Solusi Ramah Lingkungan

JATENGONLINE, BATANG – 05/08/2024 – Desa Luwung, Kecamatan Banyuputih menjadi wadah inovasi ramah lingkungan yang diinisiasi oleh TIM II KKN UNDIP 2023/2024. Program ini dilakukan oleh Najmi Farisa Ghaissani dari program studi Biologi Universitas Diponegoro, yang berfokus pada pengelolaan sampah organik rumah tangga melalui metode fermentasi menjadi produk ecoenzyme. Dalam kegiatan tersebut KKN TIM II UNDIP memberikan pendidikan dan pelatihan kepada warga desa Luwung tentang pentingnya pengelolaan sampah organik. Hal ini mengubah limbah yang dianggap tidak berguna menjadi produk bermanfaat yang disebut Eco Enzyme, cairan serbaguna yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan rumah tangga, termasuk pembersih alami, pupuk cair, dan pengendalian hama

Ecoenzyme adalah cairan yang dihasilkan dari fermentasi sampah organik, seperti kulit buah dan sayur, dengan campuran gula dan air yang difermentasi selama kurang lebih tiga bulan. Proses fermentasi ini menghasilkan enzim alami yang dapat digunakan untuk produk pembersih ramah lingkungan, pupuk cair, dan pengendalian hama. Produk ini selain bermanfaat, juga membantu mengurangi jumlah sampah yang biasanya dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).

Manfaat ecoenzyme secara langsung tidak hanya bermanfaat bagi lingkungan tetapi juga anggaran rumah tangga. Dengan memproduksi ecoenzyme sendiri, warga dapat mengurangi pengeluaran untuk produk dry cleaning, yang biasanya mengandung bahan-bahan berbahaya dan membahayakan lingkungan. Selain itu, penggunaan ecoenzyme sebagai pupuk cair meningkatkan kesuburan tanah di pekarangan rumah dan meningkatkan hasil panen.

Najmi Farisa Ghaissani juga menekankan pentingnya perubahan pola pikir dalam pengelolaan sampah

“Dengan memandang sampah sebagai sumber daya yang dapat diolah, kita dapat mengurangi dampaknya terhadap lingkungan dan menciptakan sesuatu yang berguna dalam kehidupan kita sehari-hari, Ecoenzyme adalah contoh nyata dari konsep zero waste, dimana sampah organik bukan lagi masalah tapi solusinya,” imbuhnya.

Praktik ini menjelaskan bahwa proses pembuatan ecoenzyme relatif sederhana dan dapat dilakukan oleh siapa saja dengan menggunakan bahan dasar sampah organik seperti kulit buah, sayuran, dan gula.

Program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung terhadap lingkungan, namun juga mengurangi jumlah sampah yang dikirim ke tempat pembuangan sampah, sehingga membantu menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan Luwung serta melestarikan desa.

Antusiasme warga terlihat dari keikutsertaan mereka dalam pelatihan dan penerapan metode tersebut di rumah. Melalui program ini, KKN TIM II UNDIP 2023/2024 ingin meningkatkan kesadaran lingkungan pada masyarakat setempat dan membangun desa yang lebih hijau dan berkelanjutan. (*) 

*) Penulis: Najmi Farisa Ghaissani | S1 Biologi | Undip 2021 – Dosen Pembimbing Lapangan :1. Eva Annisa, S. Farm., M. Sc., Apt., 2. Imam Santoso, S.T.., M.T, 3. Drs. Dul Muid, M.Si., Akt.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *