Desa Ini Mempunyai Lampu Canggih Dengan Energi Terbarukan Untuk Menerangi Jalan, Melalui Program KKN Undip

Dokumentasi penyerahan lampu tenaga surya kepada Kepala Desa Cokro

JATENGONLINE MAGELANG –  18/08/2024 – Desa Cokro merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Desa ini telah menjadi salah satu desa memiliki lalu lintas yang cukup sibuk untuk sebuah desa. Tidak hanya itu, desa ini juga menjadi salah satu akses alternatif untuk perjalanan dari Kecamatan Grabag menuju Kecamatan Secang dan juga daerah sekitarnya. Namun penerangan jalan pada Desa Cokro masih belum memadai.

Untuk itu Ahmad Feisal, Mahasiswa Teknologi Rekayasa Otomasi, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro melalui program kerja dalam kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang diselenggarakan oleh Undip, mengadakan pemasangan lampu otomatis bertenaga surya.

Penerangan jalan merupakan salah satu hal yang penting bagi para pengguna jalan. Hal ini berkesinambungan dengan visibilitas medan jalan yang ada. Hal ini dibuktikan dengan adanya lampu yang digunakan untuk menerangi jalan baik lampu pada kendaraan maupun yang terpasang di pinggir jalan untuk menerangi jalan setiap waktu.

Di Desa Cokro, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang menjadi akses jalan alternatif yang sering dilewati oleh pengguna jalan umum, hal ini membuat pelaku usaha di desa tersebut cukup banyak terutama di jalan utama. Hal tersebut menjadi salah satu potensi desa yang membuat lokasinya cukup strategis untuk membuka usaha. Namun, hal tersebut terhambat, terkhusus pada akses menuju Dusun Kemerep yang belum adanya infrastruktur penerangan jalan yang memadai. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal tersebut, dimulai dari tidak tersedianya kabel listrik yang ada di jalan tersebut, hingga kurangnya dana untuk pemasangan lampu penerangan jalan.

Melalui program KKN, Mahasiswa Universitas Diponegoro Ahmad Feisal memberikan bantuan untuk menangani masalah ini melalui pemberian dan pemasangan lampu penerangan jalan bertenaga surya kepada warga desa. Lampu tenaga surya menjadi pilihan dikarenakan pada akses jalan tersebut belum tersedianya suplai listrik melalui kabel. Melalui penggunaan cahaya surya juga mengurangi atau tanpa harus membayar iuran listrik, dan juga mendukung energi terbarukan.

Tak hanya itu menjadi fitur yang ada di lampu tersebut, tapi juga lampu ini dilengkapi sensor pendeteksi cahaya (Sensor LDR) dan gerakan (Sensor Proximity) yang membuat cara kerja lampu ini menjadi lebih efisien. Ketika keadaan sudah gelap maka lampu akan menyala, namun selama tidak ada pergerakan pada area yang disinari maka cahaya yang dikeluarkan tidak terlalu terang atau redup untuk mengirit penggunaan baterai.

Ketika terdeteksi ada pergerakan pada area yang disinari, maka lampu menyala terang untuk menyinari jalan tersebut.

Pada pemasangannya, berkolaborasi dengan warga setempat dimulai dari pengelasan dudukan lampu dengan tiang, hingga pendirian tiangnya. Dengan terpasangnya lampu ini dapat membantu akses jalan warga setempat maupun pengguna jalan umum yang menggunakan jalan akses tersebut. Dan juga mengurangi kesan angker pada jalan tersebut serta mengurangi persentase terjadinya kecelakaan dikarenakan penerangan pada jalan yang kurang. (*) 

*) Penulis: Ahmad Feisal, Mahasiswa Teknologi Rekayasa Otomasi, Sekolah Vokasi, Universitas Diponegoro

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *