JATENGONLINE, SUKOHARJO – Desa Gedangan, Kecamatan Grogol baru-baru ini menjadi fokus dari program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro dengan judul “Pengadaan Peta Tutupan Lahan Desa Gedangan.” Program ini dirancang untuk menyediakan peta tutupan lahan yang komprehensif, yang bertujuan untuk meningkatkan pengelolaan sumber daya alam dan mendukung perencanaan pembangunan yang lebih berkelanjutan di desa.
Peta tutupan lahan adalah alat penting untuk memahami distribusi penggunaan lahan di suatu wilayah. Informasi ini sangat berguna untuk perencanaan tata ruang, pengelolaan lingkungan, dan pengambilan keputusan yang berhubungan dengan pengembangan desa. Desa Gedangan, yang memiliki potensi sumber daya alam yang melimpah, membutuhkan data yang akurat untuk memaksimalkan manfaat dari sumber daya tersebut.
Dengan tujuan untuk menyediakan peta tutupan lahan yang akurat untuk Desa Gedangan, membantu perangkat desa dan masyarakat dalam memahami pola penggunaan lahan dan dampaknya terhadap lingkungan serta mendukung perencanaan pembangunan yang lebih efektif dan ramah lingkungan di tingkat desa.
Tim KKN Universitas Diponegoro, yang terdiri dari mahasiswa dari berbagai jurusan, memulai proyek ini dengan melakukan survei lapangan. Mereka menggunakan teknologi pemetaan canggih, termasuk citra satelit dan sistem informasi geografis (SIG), untuk mengidentifikasi dan mendokumentasikan jenis-jenis tutupan lahan di desa.
Proses ini melibatkan pengumpulan data lapangan, analisis citra satelit, dan penyusunan peta dalam format digital. Selain itu, tim juga mengadakan sesi pelatihan dan workshop untuk perangkat desa dan masyarakat mengenai cara membaca dan memanfaatkan peta tutupan lahan.
Tim KKN berhasil menghasilkan peta tutupan lahan yang mencakup berbagai jenis penggunaan lahan, seperti lahan pertanian, hutan, permukiman, dan area terbuka. Peta yang dihasilkan telah diintegrasikan ke dalam sistem informasi geografis (SIG) desa, memudahkan akses dan pembaruan data secara berkala.
Perangkat desa dan masyarakat kini memiliki pemahaman yang lebih baik tentang penggunaan lahan dan cara memanfaatkan peta untuk perencanaan pembangunan.
Dengan adanya peta tutupan lahan ini, diharapkan Desa Gedangan dapat melakukan pengelolaan sumber daya alam yang lebih baik dan merencanakan pembangunan dengan lebih efektif. Universitas Diponegoro berharap bahwa inisiatif ini dapat menjadi model bagi desa-desa lain dalam meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan lahan.
Program KKN Universitas Diponegoro mengenai pengadaan peta tutupan lahan di Desa Gedangan adalah contoh nyata dari kontribusi akademik terhadap pengembangan masyarakat.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, diharapkan program ini dapat memberikan manfaat yang berkelanjutan dan mendukung pembangunan desa yang lebih ramah lingkungan. (*/ian)