JATENGONLINE, SOLO – Wayang adalah seni pertunjukkan tradisional. Salah satu kisah yang sering ditampilkan saat pertunjukan wayang adalah Gatotkaca Winisuda. Winisuda berasal dari bahasa Jawa yang artinya diwisuda. Gatotkaca adalah anak dari Bima dan Arimbi. Bima merupakan anak ketiga dari Pandu, seorang Raja Hastinapura.
Namun wisuda dalam kisah ini bermakna wisuda saat kelulusan selesai menempuh pendidikan.
Adalah sajian wisuda yang unik dan spektakuler berbeda dari yang biasanya, digelar Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Surakarta, di De’ Tjolomadoe, Sabtu 28 September 2024.
Yakni menghadirkan nuansa wisuda Gatotkaca wayang orang, dari seni adiluhung hingga seni panggung
warisan lama yang dihidupkan kembali dua keraton di Jawa. Meraih popularitas setelah jadi seni pertunjukan yang sarat hiburan.
Dan atmosfer gedung wisuda dengan dekorasi gelap sarat permainan lampu sorot dengan musik yang bergetar, para pejabat STIE Surakarta memasuki ruangan wisuda.
“Wisuda ke-46 ini kita mengambil tema wayang orang dengan tema Gatotkaca Winisuda, kami ingin menyajikan pengalaman dan kenangan yang spesial bagi wisudawan, melalui seni tradisional yakni wayang,” ucap pendiri STIE Surakarta, Dr. Sunarto Isstianto.
Selain itu untuk penataan tempat duduk orang tua atau wali dari mahasiswa ditempatkan di depan panggung. Hal ini agar mereka secara langsung dapat menyaksikan putra putrinya diwisuda.
“Seperti sebuah pertunjukan, orang tua wisudawan bisa menyaksikan langsung putra putrinya diwisuda,” imbuhnya.
Bahkan, lanjut Sunarto Isstianto, orang tua bisa mengikuti wisudawan berjalan saat pindah kucir, lalu mereka berjalan menuju booth foto berekspresi yang sudah disediakan panitia.
Perguruan tinggi yang berada di Jalan Slamet Riyadi, Makamhaji, Kartasura, tersebut melepas 258 wisudawan.
Disampaikan Ketua STIE Surakarta Dr Budi Istianto, jumlah wisudawan ke 46 ini sebanyak 258. Dengan rincian 123 mahasiswa dari program pendidikan S1 Manajemen dan 135 mahasiswa program pendidikan Akuntasi.
“Wisudawan terbaik S1 Manajemen diraih Yayang Aji Pangestri dan terbaik S1 Akuntansi diraih Ilyasika Putri Purwaningtyas,” ungkap Dr Budi.
Diketahui, STIE Surakarta merupakan salah satu perguruan tinggi yang memberlakukan program lulus tanpa skripsi, yakni dengan lolos jurnal penelitian. (*/ian)