Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Wandansari Koes Moertiyah ( busana muslim batik) bersama suami Kangjeng Pangeran (KP) Dr Edhie Wirabhumi SH MH (baju hijau) Komjen Pol Akhmad Luthfi ( baju hitam) dan GKR Timoer Rumbai ( baju kuning) salah satu Putri Ndalem Sinuhun PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Foto : Ist
GUGAT news.com SOLOSOL
Adalah GKR Wandansari Koes Moertiyah atau yang akrab dipanggil Gusti Moeng itu, telah amanahksn titipkan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat kepada Calon Gubernur Ahmad Luthfi. Bukannya tanpa alasan, pasalnya Jabatan Gubernur Jawa Tengah dinilai memiliki peranan serta tanggungjawab yang cukup besar untuk pelestarian budaya. Tidak terkecuali Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, sampai saat ini masih menjadi salah satu kiblat, percontohan dari segala kebudayaan. Tak hanya di Pulau Jawa atau Indonesia saja, bahkan pengaruh Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat itu hingga di tingkat level internasional.
“Wong Jawa yang dipakai ancere keraton. Jika nanti dapat amanah jadi Gubernur Jateng, titip keraton,” kata Gusti Moeng pada Ahmad Luthfi yang sowan di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat, Sabtu 28 September 2024.
Hadir di dalam pertemuan tersebut Kanjeng Pangersn Haryo (KPH) Dr Eddy Wirabhumi SH MH dan GKR Timur Rumbai, salah satu Putri Ndalem Sinuhun PB XIII Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Keduanya mendampingi Gusti Moeng ngobrol santai bersama Cagub Ahmad Luthfi.
Dalam kesempatan itu GKR Wandansari juga menyampaikan perihal Pakasa atau singkatan dari Paguyuban Kawulo Keraton Surakarta. Jumlahnya pun banyak dan tersebar di sejumlah kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
Di antaranya ada di Klaten yang berjumlah 70-an ribu orang. Kemudian ada juga yang tinggal di Kabupaten yang jumlahnya ribuan. Selain itu, ada Paguyuban Narpo Wandowo Keraton Surakarta Hadiningrat yang mewadahi perempuan-perempuan keraton.
Di dalam kesempatan itu juga Gusti Moeng meminta Ahmad Luthfi untuk tetap menjaga kesehatan. Lantaran memiliki jadwal kegiatan yang padat di masa kampanye hingga 27 November mendatang.
“Jenengan jangan sampai telat daharipun_ (Bapak Ahmad Luthfi jangan sampai telat saat makan). Jaga kesehatan,” pesan Gusti Moeng.
Ahmad Luthfi menyampaikan tentang maksud dan tujuan silaturahminya untuk menjaga hubungan baik yang selama ini telah terjalin dengan keraton. Ia menilai, Jawanya Jawa adalah Jawa Tengah karena memiliki budaya yang kuat dan mesti dilestarikan.
Menurut Luthfi, budaya itu tak hanya sebatas kekayaan yang dimiliki oleh keraton dan Jawa Tengah namun bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan. Sehingga di dalam perkembangannya, harus ditata dengan maksimal dan pemerintah bisa hadir untuk memberikan dukungan.
“Keraton merupakan sentra budaya nasional yang mesti dihidupkan. Jawanya Jawa ya Jawa Tengah,” ujarnya.
Cagub nomor urut 2 itu selanjutnya juga meminta doa restu di kontestasi Pilgub Jateng 2024. Luthfi maju dan berpasangan dengan Calon Wakil Gubernur Taj Yasin Maimoen.
“Sangat berharap Pak Luthfi jadi Gubernur, bisa ngayomi seluruhnya. Mendoakan semoga bisa terkabul untuk memimpin Jateng,” doa GKR Wandansari Koes Moertiyah. (*/yan)