Kembangkan Pariwisata Pedesaan, USB Adakan Pelatihan Ecopreneur

JATENGONLINE, KARANGANYAR – Dalam rangka mengembangkan kewirausahaan masyarakat melalui pendayagunaan potensi desa, tim pengabdian kepada masyarakat Universitas Setia Budi (USB) memberikan pendampingan kepada warga desa Segorogunung, Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar yang tergabung dalam kelompok sadar wisata (Pokdarwis) “Manunggal”.

Dengan dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui skema Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM), tim USB mengadakan beberapa kegiatan diantaranya pelatihan produksi, pemasaran, keuangan, dan bantuan alat produksi berupa mesin pengolahan teh. Kegiatan tersebut telah berlangsung mulai 7 hingga 28 September 2024.

Tim pengabdian kepada masyarakat USB memberikan bantuan berupa pengadaan mesin roller (penggiling) teh senilai 25 juta rupiah kepada Pokdarwis Manunggal Desa Segorogunung.

Desa Segorogunung sendiri berada di wilayah Kecamatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Letak desa di lereng gunung Lawu dengan kontur tanah pegunungan berhawa sejuk serta dikelilingi areal kebun teh menginspirasi sekelompok masyarakat yang sadar bahwa daerahnya mempunyai potensi wisata besar.

Potensi wisata ini dinilai dapat menjadi sumber pendapatan.besar bagi masyarakat Desa Segorogunung bila dikembangkan dan dikelola dengan baik.

Secara historis, perkebunan teh di wilayah Kecamatan Ngargoyoso dikuasai oleh PT. Rumpun yang dimiliki oleh Komando Daerah Militer (Kodam) IV Diponegoro hingga saat ini. Namun masyarakat Desa Segorogunung yang bertempat tinggal di areal perkebunan merasa punya hak untuk mendapatkan bagian dari hasil perkebunan teh. Berkat kegigihan dalam memperjuangkan haknya, maka Kodam IV Diponegoro memberikan tanah kebun seluas 12 hektar sebagai wujud tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility-CSR) kepada Desa Segorogunung untuk dikelola bagi kesejahteraan masyarakat.

Sebagai tindak lanjut pemberian lahan CSR tersebut, warga Desa Segorogunung membentuk kelompok sadar wisata (Pokdarwis) “Manunggal”, dengan didukung pemerintah Desa untuk menggarap areal kebun teh CSR ini menjadi usaha wisata hijau.

Pelatihan ecopreneur wisata kebun teh telah berhasil meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan potensi wisata lokal. Kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan dan meningkatkan pengetahuan mengenai pengelolaan sumber daya alam.

Salah satu peserta menyatakan bahwa program ini relevan dan bermanfaat, namun ada beberapa aspek, yaitu diversifikasi kegiatan wisata dan kolaborasi dengan stakeholder bisnis wisata yang masih perlu ditingkatkan untuk keberlanjutan dan pengembangan lebih lanjut.(*/ian) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *