JATENGONLINE, SOLO – Pusat Bahasa Dan Pusat Urusan Internasional UTP Surakarta berkolaborasi dengan Prodi Penjas FKIP menyelenggarakan sebuah kompetisi permainan olahraga tradisional Goara-Goara (Gabungan Olahraga Tradisional) di GOR UTP Surakarta, Plesungan, Karanganyar. Kegiatan ini akan mempertemukan mahasiswa mahasiswi internasional dari berbagai universitas di Solo dan Jawa Tengah. Kamis (14/11/2024)
Kompetisi ini sebagai salah satu program dari Pusat Bahasa Dan PUI UTP yang bertujuan untuk mempererat hubungan antar mahasiswa dari berbagai negara, sekaligus menunjukkan kepada mereka berbagai permainan tradisional yang ada di Indonesia. seperti rangku alu, lompat tali, lompat tali berputar, Sunda Manda, Egrang Bambu, balap karung dan boy-boyan (lempar bola).
Lebih dari 30 Mahasiswa asing dari berbagai Negara seperti China, Madagascar, Thailand, Timor Leste, Mesir, dan lainnya ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Dengan begitu, Goara-Goara menjadi salah satu ajang olahraga antar universitas yang paling dinantikan tahun ini.
Kompetisi ini dimulai dengan upacara pembukaan yang dihadiri oleh ketua Dewan Pengurus YPTTP Surakarta, Rektor Dan para Wakil Rektor, Dekan Dari masing-masing fakultas, dosen FKIP Dan seluruh tamu undangan yg hadir. Ketua Dewan Pengurus YPTTP juga memberikan sambutan pada upacara pembukaan. Sekaligus para pimpinan Universitas menekan bel sebagai simbol bahwa acara telah dibuka.
Rektor UTP, Prof. Winarti, menyampaikan antusiasmenya terhadap penyelenggaraan kompetisi ini, rektor merasa terhormat dapat menyambut Mahasiswa asing Dari berbagai Negara yang ikut pada kompetisi Goara-Goara tahun ini.
“Kegiatan ini bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang membangun persahabatan dan meruntuhkan batasan budaya. Kami berkomitmen untuk terus melestarikan permainan tradisional dan menyelenggarakan kompetisi ini setiap tahunnya,” papar Rektor.
Dr. Slamet Santosa, sebagai pencetus Goara-Goara menambahkan bahwa tim kami telah bekerja keras untuk memastikan bahwa kompetisi ini berjalan dengan sukses. Kami percaya bahwa olahraga tradisional memiliki kekuatan untuk menyatukan orang-orang, dan kami bangga dapat menyediakan platform bagi Mahasiswa lokal maupun mahasiswa asing untuk mengenalkan permainan tradisional asli Indonesia.
Slamet Santosa menambahkan tidak hanya menjadi ajang olahraga, tetapi juga perayaan keragaman global. Acara ini memberikan kesempatan bagi siswa siswi SMA / SMK yang diundang, Mahasiswa UTP dan Mahasiswa asing untuk merasakan berbagai budaya dan menjalin koneksi baru.
Acara ditutup dengan penyerahan hadiah kepada Mahasiswa asing untuk Juara 1,2 dan 3 yang diserahkan oleh pimpinan UTP. Para pemenang mendapatkan hadiah berupa medali, sertifikat penghargaan dan uang pembinaan Dari UTP. Juara 1 di raih oleh Mahasiswa UDB Dari Timor Leste atas nama Maria Maia Da Costa, Juara ke Dua diraih oleh Nazirov Sorbon, Mahasiswa UAD Dari Tajikistan Dan Juara ketiga Tito Angelito Correia Mahasiswa Timor Leste yang berasal dari UDB. (*/ian)