Maharani berfoto bersama Mendiknasmen Republik Indonesia (RI) Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed.,
JATENGONLINE, SOLO – Ikatan Keluarga Alumni Universitas Muhammadiyah Surakarta (IKA UMS) menggelar Pengukuhan Pembaharuan Kepengurusan Pimpinan Pusat (PP) dilanjutkan dengan buka puasa bersama di Ndalem Joglo Kawijayan, Blulukan, Kecamatan Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah. Jumat (14/3/2025).
Namun, siapa sangka jika personal yang duduk di Kepengurusan PP IKA UMS, salah satunya Ketua Umum Kartini Enterpreneur Indonesia (KEI) yang beranggotakan para janda se-Indonesia.
Acara yang dihadiri Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendiknasmen) Republik Indonesia (RI) Prof. Dr. Abdul Mu’ti, M.Ed., Ketua IKA UMS sekaligus Dewan Pengawas BPJS Ketenagakerjaan, Dr. M. Aditya Warman, S. Psi., MBA., serta Rektor UMS, Prof. Dr. Sofyan Anif, M.Si. itu berlangsung khidmat.
Ketua Umum KEI Maharani menyampaikan, jika Kartini Intrepreneur Indonesia itu awal berdirinya bernama Himpunan Wanita Mandiri Indonesia (HWMI), adalah himpunan single parents dan para janda seluruh Indonesia yang dilantik dan diresmikan oleh Bupati Karanganyar di rumah dinas Bupati Kabupaten Karanganyar.
“HWMI sudah terdaftar resmi di Menkumham dengan nama Kartini Interpreneur Indonesia,” tegas Maharani.
KEI bertekad mengajukan kepada Presiden Prabowo Subianto, bahwa apa yang dialami para janda itu sangat berat sekali terlebih dalam kondisi saat ini. Meskipun demikian mereka para janda merupakan ‘Wanita Hebat’. Mereka supaya terus diberdayakan agar tetap mandiri.
KEI mendampingi keterlibaan anggotanya janda-janda dalam mendukung program pembangunan bangsa ini, tidak lagi dipandang rendah.
Jelas, dimana wanita ini mendidik anak-anaknya untuk membangun bangsa ke depan dan juga menafkahinya dengan usaha sendiri. Jadi ‘doble gardan’ inilah yang membuat para wanita hebat ini mampu bertahan.
KEI mengajak para janda untuk bergabung agar bisa mandiri, menjadi ratu diri sendiri.
Dijadwalkan IKA UMS menggelar Konggres Alumni Muhammadiyah se-Indonesia di September mendatang. Dengan mempertemukan sedikitnya 100 pengusaha alumni serta tokoh-tokoh penting untuk membahas langkah strategis dalam mendukung pendidikan dan ekonomi bangsa. (*/ian)
