JATENGONLINE, SOLO – Junior Chamber International (JCI) yang merupakan organisasi kepemudaan dan kepemimpinan berskala internasional, bekerjasama dengan Pura Mangkunegaran menggelar kegiatan sosial untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) melalui acara Walk For Autism (WFA) Solo 2025.
Acara di gelar Minggu (1/6/2025) mulai jam 06.00 pagi hingga selesai, di Pamedan Mangkunegaran Surakarta.
Local President JCI Solo William Sandika mengatakan, WFA 2025 diikuti sedikitnya ada ratusan peserta dari sembilan lembaga pendidikan dan komunitas disabilitas.
“WFA ini bertemakan “Steps to a Brighter Future”, kegiatan ini bukan ajang jalan sehat biasa. Melainkan menjadi simbol kebersamaan dan dukungan nyata bagi anak-anak berkebutuhan khusus, keluarga, guru, dan komunitas inklusi, ada 750-an peserta,” kata William.
Ratusan peserta tersebut berasal dari SLB Negeri Surakarta, SLB Mitra Ananda, SLB Alamanda, SLB Anugerah.
Selain juga Sekolah Alam Aminah, Sekolah Alam Surya Mentari, Sekolah Lazuardi Kamila, Forum Tunas Mekar, dan PIK POTADS Jawa Tengah.
Ditemui usai mengikuti jalan sehat KGPAA Mangkunegara X menyatakan sangat mendukung secara penuh event akbar WFA 2025 yang diselenggarakan bareng dengan JCI.
Setelah peserta melakukan pemanasan, bendera start pun dikibarkan oleh Pengageng Pura Mangkunegaran tersebut, sembari menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta dan kolaborasi semua pihak yang terlibat acara mulia ini.
“Maju bersama, merayakan kebersamaan, dan semoga ini menjadi awal kolaborasi yang baik antara Mangkunegaran, JCI, dan pemerintah kota (Solo),” Gusti Bhre.
Ditambahkan Presiden JCI Solo William Sandika, selain menggelar WFA berupa jalan sehat namun juga disajikan pentas seni. Bertujuan menciptakan awareness yang lebih luas tentang autisme, down syndrome, dan anak-anak berkebutuhan khusus.
“Berharap kegiatan ini menjadi simbol dukungan inklusif lintas komunitas dan langkah nyata menjadikan Solo sebagai kota ramah disabilitas.” terang William.
Melalui kegiatan ini, upaya JCI dalam memberikan dorongan agar pemerintah untuk mempercepat kebijakan inklusif dan fasilitas publik yang ramah difabel. (*/ian)