SMV: “Siapa Walikota Karbitan Berikutnya?”

JATENGONLINE, SOLO – Komunitas #MudaVisioner kota Solo yang merupakan sebuah kelompok masyarakat nirlaba yang didirikan untuk menjadi “supporting system” ataupun pendukung dalam pembangunan wilayah bekas Karesidenan Surakarta yang sekarang dikenal sebagai Solo Raya. Didirikan sejak tahun 2018 yang lalu.

Kembali Komunitas Solo Muda Visioner (SMV) menggelar diskusi dengan tajuk “Siapa Walikota Karbitan Berikutnya.” Diskusi ini merupakan rangkaian diskusi sebelumnya setelah Rembug Kutha Sala “#Siapa Pengganti Walikota Karbitan“ tanggal 10 Agustus 2023 yang lalu.

Diskusi terbuka ini Kembali digelar pada Jumat, 1 Maret 2024 bertempat di Omah Sinten, Keprabon, Solo. Kali ini mengangkat fokus mencari sosok Walikota dan Wakil Walikota Solo dalam PIlkada November 2024 mendatang. Akankah sosok muda atau gabungan antara yang muda serta berpengalaman yang akan memimpin kota yang dikenal dengan tagline “Spirit of Java” ini akan dibahas dalam diskusi yang terbuka untuk umum.

Ada beberapa hal yang muncul dari keinginan masyarakat terkait sosok walikota yang akan datang. Mulai dicari sosok yang dapat melanjutkan kinerja walikota sebelumnya, hingga bagaimana “mengawinkan” antara keturunan Kraton Kasunanan dan Pura Manngkunegaran yang akan memimpin kota ini. Termasuk masukan dari beberapa budayawan untuk menjaga “ajeg Solo” agar budaya yang ada tidak terkikis bahkan terpinggirkan, termasuk dalam Pembangunan fisik kota ini.

Selain itu beberapa pekerjaan rumah lainnya masih menunggu bakal calon walikota dan wakil walikota Solo yang akan datang diantaranya terkait angka pengangguran terbuka kota Surakarta yang menurut Badan Pusat Statistik (BPS) Tahun 2023 sebesar 4,58%. Dimana masih di bawah angka pengangguran terbuka Provinsi Jawa Tengah 2023 sebesar 5,13%. Tentu saja bagaiumana menekan angka pengangguran juga akan berbanding dengan program digitalisasi di berbagai sektor kehidupan masyarakat yang tentunya berdampak dengan penyerapan lapangan kerja.

Terpenuhinya target Pendapat Asli Daerah (PAD) Kota Solo juga menjadi fokus bagi pemimpin daerah yang akan datang. Dimana target PAD Kota Solo tahun 2023 sebesar Rp. 782,497 milyar hanya terealisasi Rp. 632,05 milyar. Ada selisih Rp. 150,4 milyar (Solopos, 8 Januari 2024). Sehingga perlu dipikirkan strategi meningkatkan PAD Kota Solo kedepannya dengan sinergitas sebagai kota jasa.

Perkejaan rumah lainnya bagaimana menjaga nilai-nilai budaya yang ditinggalkan dan dimiliki kota Solo. Termasuk didalamnya bangunan-bangunan cagar budaya agar tidak semakin hilang. Sebagai pembanding kota Bandung dan Yogyakarta sendiri saat ini begitu fokus untuk menjaga dan melestarikan bangunan cagar budaya agar bisa memiliki nilai tambah maupun nilai jual bagi kota ini.

Konstelasi Pasca Pileg

Diskusi juga melihat konstelasi pasca Pileg untuk komposisi kursi di DPRD Kota Solo atau yang juga dikenal dengan “Karangasem”. Bagaimanapun jumlah kursi yang diperoleh masing-masing partai politik akan mempengaruhi dinamika pilkada di kota Solo. Saat ini hasil hitung nyata (real count) di Tingkat kecamatan (Solopos, 29 Februari 2024) diperoleh data sebagai berikut:

1. PDIP memperoleh 20 kursi.

2. PKS memperoleh 7 kursi.

3. Gerindra memperoleh 5 kursi.

4. PSI memperoleh 5 kursi.

5. Golkar memperoleh 3 kursi.

6. PAN memperoleh 3 kursi

7. PKB memperoleh 2 kursi.

Total: 45 kursi

Diperkirakan perhitungan terakhir oleh KPU Solo pergeserannya tidak akan begitu jauh. Sehingga dapat diasumsikan bahwa kemungkinan akan muncul 2-3 pasangan Bakal Calon dalam Pilkada kota Solo November 2024 mendatang.

Dari beberapa penjaringan yang dilakukan #MudaVisoner dari tengah-tengah masyarakat Selema beberapa waktu terakhir ini memunculkan nama-nama sebagai berikut:

1. KGPAA Mangkunagoro X.

2. Ketua DPD Partai Golkar Kota Solo Sekar Akbar Tandjung.

3. Wakil Walikota Solo periode sekarang Teguh Prakosa.

4. Rektor Universitas Surakarta Astrid Widayani.

5. Caleg DPRD Solo dari PDIP Rheo Yuliana Fernandes.

6. Ketua Bapilu PDIP Solo Her Suprabu.

7. Ketua DPRD Solo Budi Prasetyo.

8. Wakil Ketua DPRD Soloi dari PKS Sugeng Riyanto.

9. Anggota DPRD Solo PDIP Ginda Ferachtriawan.

10.Pengusaha Tektil Solo Rudi Indiarto

11.Pengusaha Rown Division KUsdarmawan Aryo Baskoro.

12.Putra Bos Rosalia Indah Rosanto Adi.

13.Ketua HIPMI Solo Respati Adi.

14.Ketua KADIN Solo Ferry Septha Indrianto.

15.Bos PT. SHA KPH Aryo Hidayat.

16.Ketua PCNU Solo Mashuri.

17.Pegiat Sosial Diah Warih Anjari.

18.Putri Maha Menteri Kraton Surakarta BRA. Putri Woelan Sari Dewi.

19.GM Sunan Hotel Retno Wulandari.

20.Ketua Askot dan Exci PSSI Arya Surendra.

21.Ketua DPW PSI Jateng Antonius Yoga Prabowo.

22.Mantan Ketua BPSK Kota Solo dan Advokat KP. Bambang Pradotonagoro

23.Ketua Gerindra Solo Ardiyanto Kuswinarno

24.Caleg DPRD Solo PDIP Kevin Febiano.

25.Anggota DPRD Solo PDIP Dinar Retna Indrasari.

26.Caleg PSI Solo Sonny ST.

Sementara berkembang dan muncul di kalangan akademisi satu nama Prof Agung Nur Probohudono yakni ekonom dan akademisi Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNS.

Dimintai pendapat secara pribadi Farid Sunarto pelaku usaha dan aktifis organisasi profesi di Solo Raya, menyampaikan, bahwa Prof. Agung Nur Probohudono atau Mas Dono berpeluang dan layak sebagai walikota atau pun wakil walikota Surakarta.

“Dalam era perubahan yang cepat dan kompleks, pemimpin yang muda dan berpandangan luas seperti Mas Dono dapat membawa perspektif yang segar dan solusi inovatif untuk menghadapi masalah seperti urbanisasi, perubahan iklim, dan pertumbuhan ekonomi,” terang Farid.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang ekonomi, logistik, dan akuntansi, Mas Dono dapat merancang kebijakan yang berkelanjutan dan berdaya saing untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat Surakarta.

Demikian salah satu alasan dari sekian potensi yang di miliki Mas Dono sebagai sosok yang juga harus diperhitungkan dari puluhan nama yang telah beredar. (*/ian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *