Luqman ‘Tukang Cilok’ Ngemplak Boyolali Naik Haji

Haji adalah Panggilan Istimewa dari Allah, Mengapa?

JATENGONLINE, BOYOLALI – Ibadah haji adalah ibadah yang memiliki berbagai keistimewaan. Seluruh umat Islam mengimpikan untuk bisa melaksanakan rukun Islam kelima ini di Tanah Suci Makkah

Haji juga merupakan identitas paripurna umat Islam karena memang menjadi rukun terakhir yang harus dilakukan oleh kaum muslimin yang mampu dan mendapatkan panggilan dari Allah swt.

Panggilan dari Allah kepada umat Islam untuk melaksanakan ibadah haji merupakan panggilan istimewa. Panggilan haji lebih istimewa dibanding panggilan untuk melaksanakan ibadah lainnya seperti panggilan jihad dan sebagainya.

Seperti halnya yang terjadi pada Luqman Busroh, profesinya yang ‘tukang cilok’ atau penjual bakso bakar keliling asal Dibal, Ngemplak, Boyolali, bakal berangkat naik haji ke Tanah Suci pada 2024 ini menjadi contoh nyata bahwa ‘panggilan istimewa’ telah mengubah segalanya, terbukti membuatnya kian rajin dan gigih serta kerja keras.

Tempat mangkal Luqman du seputar Bandara Adi Sumarmo Boyolali

Warga Lemahbang RT 003/RW 004 Desa Dibal, Ngemplak ini memantapkan hati setelah mendapat panggilan, dengan berupaya keras menyisihkan uang hasil jualannya untuk ditabung sebesar Rp50.000-Rp100.000 tiap harinya.

Luqman mendaftar haji dengan menyetorkan uang senilai Rp25 juta pada akhir 2012, sebagaimana ceritanya, setoran awal uang untuk pendaftaran haji dari hasil tabungannya ditambah hasil berjualan bakso bakar yang telah di mulai sejak awal 2012.

Awal jualan pertama bakso bakar berada sekitaran bandara. Niatnya untuk pergi berhajipun terbersit dalam hatinya, setelah hampir setahun berjualan bakso bakar.

“Saya terus menabung untuk bisa mendaftar haji,” ujar Luqman.

Antrian panjang dari masa tunggu untuk melaksanakan ibadah haji tak membuatnya putus harapan. Dorongan orang tua untuk segera mendaftar membuatnya semakin semangat.

Selain waktu tunggu keberangkatan haji yang semakin tahun semakin bertambah lama akhirnya Luqman pun mendaftar atas saran orang tuanya, hingga bisa berangkat pada tahun 2024 ini.

Tukang cilok keliling di Boyolali ini diusia terbilang muda, Luqman usia 35 tahun saat ini, dan ayah dari lima anak ini mengaku, jika setelah menyetorkan biaya pendaftaran haji, semakin bulat tekadnya untuk pergi haji, tiada hari tanpa menabung. Luqman selalu rutin menyisihkan uang untuk ditabung persiapan haji mulai Rp50.000-Rp100.000 tiap harinya.

Sementara pendapatan yang didapat dari berjualan berkeliling cukup untuk mendukung menyisihkan keuntungannya untuk ditabung, di hari biasa pendapatan jualannya bisa mencapai Rp400.000-an. Dan akan mencapai dua kali lipat, yakni bisa Rp800.000 disaat hari Minggu.

Bukan perkara mudah dengan pendapatannya yang sekarang ini, karena sebelumnya ia berjualan bakso bakarnya secara berkeliling dari satu kampung ke kampung lainnya. Namun kini Luqman berjualan disebelah selatan landasan pacu Bandara Adi Soemarmo Boyolali, mangkal di tempat itu setiap hari dari pukul 10.00 WIB hingga 18.00 WIB. Terkadang, ia mengambil hari libur satu hari dalam sepekan atau satu kali dalam dua pekan.

Sedikitnya ada 400-500 tusuk bakso bakar yang terjual. Dengan harga per tusuk bakso bakarnya dijual Rp1.000-Rp3.000.

Bersama istri dan lima anaknya

Segala persiapan juga sudah dilakukan Luqman, untuk berangkat haji, mulai fisik, mental, uang saku, dan mengikuti bimbingan haji. Sederhana memang persiapan fisik yang dilakukannya, yakni rutin jalan kaki setelah Salat Subuh dan cek kesehatan.

Adapun istri Luqman, Novia Margaresa Silvi, 31, menilai Luqman adalah sosok pekerja keras yang gigih menabung setiap hari seusai berjualan bakso bakar. Novia bersyukur dengan kerutinan suami menabung, hingga akhirnya bisa dipanggil untuk berhaji.

Walaupun nantinya harus ditinggal berhaji dan mengurus lima anak, Novia mengatakan tidak masalah karena sudah terbiasa setiap hari seperti itu. Namun, ia berharap anak-anaknya tidak rewel selama sang ayah pergi ke Tanah Suci.

Anak pertama mereka saat ini duduk dikelas V SD dan yang paling kecil masih berusia enam bulan. Sebagaimana cerita Novia, jika waktu mendaftar haji dirinya sudah menikah dengan Luqman, bahkan masih menjadi pengantin baru.

“Melalui usaha jualan bakso bakar. Alhamdulillah diberi rezeki yang lancar,” katanya lirih.

Selain khusu’ dalam menjalankan ibadah haji, semoga menjadi haji yang mabrur. Doa Novia, dan selama beribadah agar diberi kesehatan, keberkahan, dan keselamatan hingga sampai kembali ke rumah berkumpul bersama keluarga.

Luqman sedianya diberangkatkan bersama calon jamaah haji asal Boyolali sejumlah 875 bakal berangkat ke Tanah Suci pada 2024 ini. Semoga Mabrur! (*/ian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *