APTISI Komisariat II Surakarta Gelar Workshop Peningkatan Akreditasi Jurnal Terindeks Sinta

JATENGONLINE, SOLO – Dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan jurnal di Perguruan Tinggi, APTISI Komisariat II Surakarta mengadakan Workshop Peningkatan Akreditasi Jurnal Terindeks Sinta. Senin (27/5/2024).

Workshop di gelar di meeting room Grand City Hotel Solo, mulai jam 09.00 sampai selesai dikuti 53 Peserta terdiri dari unsur Universitas : 10, Institut : 1, Sekolah Tinggi : 11, Akademi / Poltek : 7

Menghadirkan narasumber Andista Candra Yusro,M.Pd sebagai Wakil Ketua II RJI Pusat. Fakultas Kejuruan dan Ilmu Pendidikan Universitas PGRI Madiun

Ketua APTISI Komisariat II Surakarta Assoc.Prof. Dr..Singgih Purnomo, MM menyampaikan, penyelenggaraan Workshop Peningkatan Akreditasi Jurnal Terindeks Sinta.

Dengan adanya kegiatan ini jurnal-jurnal yang terakreditasi SINTA di wilayah LLDIKTI VI semakin bertambah sehingga penulis menjadi lebih mudah dalam mencari jurnal.

“Target dari kegiatan ini adalah seluruh peserta melakukan submit pendaftraan akreditasi jurnal.” ujar Singgih.

Ditambahkan Dr.R.Taufiq NM, MM, M.Pd Sekretaris APTISI berharap kegiatan ini akan terus dilaksanakan agar lebih mematangkan para pengelola jurnal menuju lebih baik.

“Workshop peningkatan Akreditasi Jurnal Terindeks SINTA, terutama pada pemateri yang telah memberikan materi yang rasa cukup guna bekal dalam mengelola dan optimis kedepan jurnal akan lebih baik dalam pengelolaannya” imbuhnya

Sementara itu, tantangan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi hasil-hasil penelitian lewat Jurnal Ilmiah mulai terpacu sejak beberapa tahun terakhir, dan kegiatan ini telah melibatkan hampir semua perguruan tinggi baik negeri, maupun swasta yang ada di Indonesia.

Tantangan ini mendapatkan tanggapan yang baik dari orang-orang yang disebut Penggiat Jurnal, walaupun dengan keterbatasan pengetahuan tentang teknologi informasi dan publikasi. Perkembangan tersebut memberikan motifasi orang-orang yang peduli terhadap perkembangan pengelolaan jurnal di Indonesia sehingga membentuk Relawan Jurnal Indonesia (RJI). (*/ian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *