Takmir Masjid Al Hijrah Karangasem Laweyan: Orang Yang Rajin Bersedekah Akan Bersih Jiwanya

JATENGONLINE, SOLO – Sedekah tidak akan mengurangi harta, tapi malah akan bertambah, karena di sana ada berkah.

Orang yang rajin bersedekah berarti imannya benar. Orang yang bersedekah disebut musaddiq.

“Orang yang rajin berzakat, berinfaq, dan bersedekah akan bersih jiwanya, bersih hartanya, sehingga hartanya berkah, hidupnya berkah,” kata Ustadz Yoyok pada acara Kajian Idul Adha, di Masjid Al Hijrah, Karangasem, Laweyan, Surakarta, Rabu (18/6/2024).

Dia mengatakan, iman seseorang perlu diuji dan ujian itu antara lain melalui zakat, infaq, dan sadaqah. Sedekah tidak selalu berupa materi, tapi banyak yang tidak berupa materi, bahkan senyum juga bisa menjadi sedekah.

Puspo Wardoyo saat mengatur pembagian makanan siap saji bersama warga

Bahwa benar adanya jika zakat, infaq, dan sadaqah, jika dikelola dengan baik dapat mengatasi kemiskinan.

Seperti halnya Pengusaha Nasional Kuliner asal Solo H. Puspo Wardoyo pun sangat meyakini akan Keajaiban Sedekah karena hal itu ia rasakan sendiri.

Bahwa tekadnya sudah bulat ketika dirinya memulai usaha ayam bakar Wong Solo-nya dengan membuka sebuah warung di Medan yang kala itu baru dibantu dua orang pegawai. Untuk bersedekah 10% setiap bulan dari usahanya. Setelah terkumpul barulah di bagikan ke orang-orang yang sekiranya membutuhkan.

Menu makanan berbagi siap saji

Dan dari situlah usaha ayam bakar yang dirintisnya tumbuh sangat pesat. Modal yang dimilikinya pun kian besar, dengan uang yang banyak tersebut mulai mendirikan cabang usaha hingga akhirnya pada 2021 ini mempunyai 387 gerai di seluruh Indonesia dan ada belasan di luar negeri, yakni Malaysia, Singapura dan Arab Saudi.

Dari situlah ia akhirnya percaya dengan keajaiban sedekah. Sejak itu ia mencanangkan untuk dirinya bersedekah 30% dari keuntungan usaha dan berlangsung hingga saat ini.

Seperti malam ini, Rabu (18/6/2024) Owners Ayam Bakar Wongsolo Grup H. Puspo Wardoyo di Masjid Al Hijrah, Karangasem Laweyan kembali berbagi.

Dikampung kelahirannya Karangasem, Laweyan, Solo inj dulunya dikenal sebagai kampung preman.

Pengelola obyek wisata Kali Pepe Land ini, pada kesempatan tersebut menggelar silaturahmi dengan teman-teman masa kecil, termasuk teman mudanya untuk bernostalgia sembari berbagi rezeki yang di perolehnya.

Puspo Wardoyo duduk bareng bersama warga

“Setiap kali berada di Solo, selalu menyempatkan diri untuk silaturahmi dan berbagi,” ujar Puspo.

Tidak hanya sampai disitu, meskipun dirinya sedang tidak berada di Solo, akan tetapi untuk kegiatan shalat Jum’at Berkah baik di Masjid Al Hijrah yang ada di Kampung kelahirannya Karangasem dan Masjid Al Hijrah Kali Pepe Land, tetap dilaksanakan pada setiap shalat Jum’at.

“Sedekah tetap berlanjut, meskipun tanpa kehadiran saya, bahkan juga di masjid yang dekat dengan pabrik di cabang Jakarta,” papar Puspo Wardoyo.

Sudah tak terhitung lagi, berbagi sedekah makan dan uang diberikan kepada jemaah Masjid Al Hijrah dan warga sekitar, entah itu disaat datangnya Idul Fitri maupun Idul Adha digelar. Selain pastinya juga setiap Jumat Berkah. Menu yang disajikan pun bervariatif selalu berganti-ganti.

Menu variatif saat berbagi

Seperti menu yang disajikan kali ini, disiapkan ribuan pax makanan untuk warga masyarakat yang berisikan terdiri atas nasi empal serundeng dengan sambal dan lalapan, soto daging, soto ceker, juice, es kuwut dan buah semangka.

Puspo Wardoyo berharap, dengan kegiatan berbaginya yang digelar di masjid Al Hijrah ini, mampu memotivasi warga setempat untuk rajin datang ke masjid dan melaksanakan ibadah shalat fardhu lima waktu berjamaah dan tidak pernah meninggalkan shalat Jum’at.

“Kegiatan berbagi ini dimaksudkan sebagai bentuk amal ibadah, selanjutnya bisa menjadikan suri tauladan bagi yang mampu untuk senantiasa berbagi,” pungkas pemilik MakanKu ini.

Anak saat menerima sedekah uang Rp50. 000

Ada ratusan warga Karangasem, Laweyan, Surakarta mulai dari anak-anak, remaja, orang tua yang mengikuti kegiatan bagi-bagi makanan siap saji MakanKu dan uang tunai Rp50.000 per orang. Lalu nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan….. (*/ian) 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *